Jakarta (ANTARA News) - Petugas dari Kepolisian Resort Kepulauan Seribu, Jakarta Utara, menggunakan kapal dari Kepolisian Air (Polair), Sabtu, mendatangi lokasi terbakarnya kapal Lentera Bangsa.

Kapolres Kepulauan Seribu, Ajun Komisaris Besar Hero Herdianto Bactiar, mengatakan bahwa pihaknya akan melakukan pemeriksaan ke lokasi tempat kejadian perkara.

"Kami akan mengecek ke lokasi kapal dan melihat langsung kondisi 101 korban selamat yang dilarikan ke area Widuri, wilayah pengeboran minyk CNOOC," ujarnya.

Menurut Hero, api di lokasi kapal Lentera Bangsa pada Sabtu pagi sudah padam. Pemadaman dilakukan oleh China Offshore Oil Corporation (CNOOC) yang dibantu oleh kapal dari Basarnas dan PLP Perhubungan Laut.

Ia mengemukakan, korban hilang yang diketahui bernama Arieswanto kemungkinan tewas terperangkap dalam kamar mesin kapal, sedangkan korban yang mengalami luka bakar, yakni Agus Wardison (59), Prayogi (33), Agus Nurhadi (39) dan Marjon Sinaga (52) sudah dievakuasi dengan helikopter ke Halim Perdana Kusuma dan dilarikan ke RS Pertamina.

"Kebakaran terjadi di saat korban empat luka bakar sedang melakukan pengerjaan pengelasan di dalam ruang mesin. Tiba-tiba api berkobar, akibat ruang penuh dengan gas yang dengan cepat merambat hingga membakar kapal," katanya.

Kapal tanker KT Lentera Bangsa terbakar di posisi 60 mil dari bibir pantai Tanjungpriok. Kapal tanker ini berkapasitas 6,7957 GT, dengan jenis kapal Floating Storage and Offloading (MSO), terbakar di perairan Pulau Pabelokan Kelurahan Pulau Kelapa, Kecamatan Pulau Seribu Utara.

Lokasi itu merupakan penambangan minyak lepas pantai. Kapal Lentera Bangsa buatan Inggris tersebut, terbakar seluruhnya. Kapal milik PT Trada Obserse Servis tersebut sebenarnya akan digantikan dengan kapal tanker Brahmani.

Kapal tanker ini memasok minyak untuk wilayah Cilacap, Balikpapan dan China. "Kapal tersebut adalah kapal penampungan minyak dari pengeboran CNOOC Ses, yang kemudian ditampung ke kapal tangker Lentera Bangsa," katanya.

Dari kapal itu, kemudian minyak distribusikan ke kapal-kapal lainnya. Namun kapal tersebut, sebelum terbakar sedang dilakukan perbaikan kabin mesin. Rencananya, kapal tanker yang terbakar akan digantikan oleh kapal Brahmani.

Saat terjadi kebakaran sebanyak 101 pekerja di lepas pantai dievakuasi ke Widuri dengan kapal Konsul 225.
(TANT-008/S023)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2011