Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kemdiknas, Prof Dr Khairil Anwar Notodiputro MS, di Bogor, Sabtu, mengatakan bahwa daerah-daerah terpencil akan menjadi prioritas perhatian dalam pengembangan pendidikan nasional.
"Pengembangan pendidikan di daerah terpencil penting untuk mencapai pemerataan kesempatan dan akses masyarakat. Mereka yang tinggal di pelosok dan daerah terpencil harus mendapatkan kesempatan pendidikan yang sama dengan yang tinggal di kota," katanya di sela-sela ditemui di sela Lokakarya Nasional "Manajemen Penyelenggaraan UN 2012" di Bogor.
Khairil mengemukakan, pemerataan akses dan kesempatan pendidikan sama pentingnya dengan peningkatan kualitas.
"Kami berupaya agar tidak ada kesenjangan akses layanan pendidikan bagi masyarakat perkotaan dengan yang tinggal di perdesaan serta daerah-daerah terpencil," ujarnya.
Selain meningkatkan layanan pendidikan daerah terpencil, Kemdiknas mulai September 2011 juga meningkatkan pengembangan pendidikan di semua wilayah perbatasan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dengan negara-negara tetangga.
"Pada awal September Menteri Pendidikan Nasional menandatangani MoU dengan Panglima TNI untuk mengembangkan pendidikan di wilayah perbatasan Indonesia dengan negara-negara tetangga," terangnya.
Dia melanjutkan, selain mengembangkan pendidikan wilayah perbatasan, Menteri juga ingin memperluas basis pendidikan di daerah-daerah konflik.
Begitu juga dengan daerah-daerah rawan bencana, baik tsunami, gempa bumi, longsor maupun letusan gunung berapi, akan menjadi fokus perhatian Mendiknas.
"Pengembangan pendidikan di daerah terpencil, perbatasan, konflik maupun rawan bencana dilakukan dengan merehabilitasi bangunan yang rusak, membangun gedung baru serta menyiapkan semua sarana maupun sumber daya manusia yang dibutuhkan," demikan Khairil Anwar Notodiputro.
(T.ANT-053/N002)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2011