Peningkatan pembiayaan bersumber dari dana sendiri yang masih menjadi mayoritas pembiayaan...

Jakarta (ANTARA) - Survei Bank Indonesia menyebutkan kebutuhan pembiayaan korporasi terindikasi masih tinggi pada Februari 2022 dibandingkan bulan sebelumnya.

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI) Erwin Haryono dalam keterangannya di Jakarta, Jumat, mengatakan hal tersebut tercermin dari Saldo Bersih Tertimbang (SBT) Februari 2022 yang sebesar 14,3 persen atau lebih tinggi dari SBT Januari 2022 yang sebesar 13,1 persen.

"Peningkatan pembiayaan bersumber dari dana sendiri yang masih menjadi mayoritas pembiayaan dan pemanfaatan fasilitas kelonggaran tarik dan kredit baru ke perbankan. Sementara itu, pembiayaan yang bersumber dari pinjaman atau utang dari perusahaan induk terindikasi melambat," kata Erwin.

Kebutuhan pembiayaan baru oleh rumah tangga relatif stabil pada Februari 2022. Mayoritas rumah tangga memilih Bank Umum sebagai sumber utama penambahan pembiayaan, dengan jenis pembiayaan yang diajukan mayoritas berupa Kredit Multi Guna (KMG).

Baca juga: Survei BI: Kebutuhan pembiayaan korporasi pada Januari masih tinggi

"KMG merupakan jenis produk yang paling banyak diajukan pada Februari 2022 dengan pangsa sebesar 35,4 persen dari total pembiayaan baru," katanya.

Adapun kebutuhan pembiayaan rumah tangga lain berupa Kredit Kendaraan Bermotor memiliki pangsa pasar sebesar 22,4 persen, Kredit Peralatan Rumah Tangga 15,6 persen, Kredit Kepemilikan Rumah 14,6 persen, dan kartu kredit 5,3 persen.

Adapun dari sisi perbankan, penyaluran kredit baru perbankan juga terindikasi meningkat dibandingkan bulan sebelumnya.

Faktor utama yang mempengaruhi peningkatan penyaluran kredit baru itu antara lain permintaan pembiayaan dari nasabah, serta prospek kondisi moneter dan ekonomi ke depan.

Penyaluran kredit baru pada Februari 2022 terindikasi meningkat pada seluruh kategori bank maupun jenis kredit.

Sementara itu untuk keseluruhan periode kuartal I 2022, penawaran penyaluran kredit baru diperkirakan tumbuh melambat dibandingkan kuartal sebelumnya.

Baca juga: BI : Kebutuhan pembiayaan korporasi Desember naik

Pewarta: Sanya Dinda Susanti
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2022