Jakarta (ANTARA News) - Mantan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Hasyim Muzadi, mengatakan bahwa pemerintah Indonesia harus mengacu pada konstitusi dalam menyikapi upaya Palestina memperoleh pengakuan kedaulatan dari Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB).
"Menurut saya, yang terpenting sikap Indonesia terhadap Palestina di sidang PBB harus tetap mengacu pembukaan UUD 1945," katanya dalam Seminar Sosialisasi Empat Pilar, Urgensi Perubahan Kelima UUD 1945: Konsolidasi Demokrasi dan Jati Diri Bangsa, di kantor International Conference of Islamic Scholars (ICIS), Jakarta, Jumat.
Hasyim mengatakan, dalam pembukaan UUD 1945 ditegaskan bahwa Indonesia harus antipenjajahan dan turut menciptakan perdaimaian dunia.
"Jadi, dasarnya UUD 1945 saja. Indonesia harus antipenjajahan. Indonesia harus melawan ketidakadilan dan membantu perdamaian dunia," katanya.
Indonesia, kata Hasyim, jangan sampai takut dalam bersikap hanya karena berbeda pendapat dengan negara lain lain, termasuk Amerika Serikat (AS).
"Jangan lalu ngeper karena kemauan orang lain. Jangan sampai karena mengikuti kemauan orang, lalu Indonesia mengkhianati amanat konstitusi," katanya.
Dikatakannya, Indonesia wajib memperjuangkan kemerdekaan Palestina, meskipun perjuangan itu belum tentu berhasil untuk saat ini atau dalam waktu dekat.
"Itu hukumnya wajib, berhasil atau tidak urusan belakang. Pangeran Diponegoro berjuang lama, tapi ratusan tahun kemudian baru Indonesia merdeka," kata pengasuh Pondok Pesantren Al Hikam Malang dan Depok itu.
Soal ancaman AS yang akan menggunakan hak veto untuk mementahkan dukungan banyak negara bagi kemerdekaan Palestina, Hasyim mengatakan, hal itu akan memperjelas sikap mendua AS terhadap demokrasi yang selama ini dikampanyekannya ke seluruh penjuru dunia.
"Kalau memang diveto Amerika, ya biar jelas bahwa demokrasi Amerika itu tulus atas dasar tata nilai atau tidak? Kalau dasarnya tata nilai, Amerika harus mengakui Palestina," katanya.
Terkait peran ICIS dalam perjuangan kemerdekaan Palestina, Hasyim yang juga Sekretaris Jenderal ICIS itu mengungkapkan, pihaknya telah menggelar banyak forum yang melibatkan tokoh dunia dalam rangka mendukung kemerdekaan Palestina.
Selain itu, pihaknya juga telah menghubungi ulama-ulama ICIS di seluruh dunia agar berperan mendorong negara-negara masing untuk mendukung Palestina.
"Kami telah lakukan itu. Kalau usaha ini tidak berhasil sekarang, semoga ke depan akan berhasil," demikian Hasyim Muzadi. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2011