Kerjasama ini diharapkan mampu meningkatkan perekonomian rakyat secara umum dan mendorong pengembangan daerah kawasan serta infrastruktur pelabuhan

Banda Aceh (ANTARA) - Pemerintah Indonesia bersama India melalui Konsulat Kedutaan Besar India Kantor wilayah Medan segera mengembangkan pelabuhan Sabang, Provinsi Aceh, dan infrastruktur lainnya di kawasan pulau tersebut.

“Pembangunan konektivitas maritim dan investasi di wilayah terluar merupakan prioritas Presiden Joko Widodo pada periode keduanya, termasuk di Aceh,” kata Plt Asisten Deputi Infrastruktur Konektivitas Kemenko Kemaritiman dan Investasi Dr Lukijanto dalam keterangannya yang diterima di Banda Aceh, Kamis.

Hal itu disampaikan Dr Lukijanto saat membuka rapat koordinasi Join Working Grub (JWG) bersama Badan Pengusahaan Kawasan Sabang ( BPKS) terkait rencana kerjasama pengembangan kawasan dan infrastruktur pelabuhan Sabang.

Baca juga: Kawasan Sabang bakal jadi lokasi pengembangan industri hulu migas

Kerjasama Pemerintah Indonesia dan Pemerintah India ini merupakan bagian dari aktivitas gugus tugas bersama konektivitas Aceh dan kepulauan Andaman-Nicobar.

Lukijanto mengatakan, dorongan pengembangan pelabuhan dan infrastruktur lainnya di Sabang oleh Kemenko Marves ini karena daerah tersebut memiliki potensi secara letak geografis, khususnya dalam perspektif konektivitas Andaman (India) dan Aceh (Indonesia).

"Perdagangan dan kegiatan ekonomi lainnya antara otoritas Andaman-Aceh serta kerja sama baik G to G dan B to B dapat diuntungkan dari pengembangan pelabuhan Sabang ini," ujarnya.

Baca juga: Jakpus akan kaji ulang penataan dan relokasi PKL di Sabang

Dalam kesempatan ini, Kepala BPKS Iskandar Zulkarnain menyampaikan, kerjasama tersebut dapat memberi dampak positif terhadap pengembangan kawasan Sabang dan mendorong peningkatan ekonomi masyarakat dari berbagai sektor.

“Kerjasama ini diharapkan mampu meningkatkan perekonomian rakyat secara umum dan mendorong pengembangan daerah kawasan serta infrastruktur pelabuhan,” katanya.

Zulkarnain menyebutkan, rencana lainnya berupa kerjasama antar pelabuhan yaitu pelabuhan Sabang dan Port Blair, ini diharapkan menjadi sister port yang akan menguntungkan kedua negara secara ekonomi.

Hasil dari kegiatan JWG ini, kata Zulkarnain, tim India akan bekerja langsung dari Sabang bersama tim BPKS dalam penyusunan FS/Detailed project report pengembangannya.

Baca juga: Pedagang kawasan kuliner Agus Salim belum maksimal laksanakan protokol

Sejalan dengan itu, Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Navigasi akan melakukan kajian feasibility study, risk assesment, cost benefit VTS Sabang, termasuk study alur Sea Land of Sabang untuk tahun anggaran 2022.

Dirinya menuturkan, kerjasama Indonesia dan India ini merupakan tindaklanjut dari pertemuan Presiden Joko Widodo dan Perdana Menteri India Narendra Modi pada 2018 lalu terkait visi bersama maritim di Indo-pasifik (Statement on Shared Vision on Maritime Cooperation in the Indo-Pacific).

Visi bersama tersebut, lanjut Zulkarnain, menekankan pentingnya meningkatkan kesejahteraan di kawasan, melalui pengembangan konektivitas ekonomi berlandaskan pada norma universal, hukum internasional, transparansi, dan saling menghormati kedaulatan serta integritas wilayah.

"Dalam kaitan ini, kedua kepala negara sepakat mengambil langkah konkrit untuk meningkatkan konektivitas antara Andaman dan Nicobar dan provinsi di Pulau Sumatera, guna mendorong perdagangan, pariwisata dan people to people contacts, serta memfasilitasi hubungan bisnis antara keduanya," demikian Zulkarnain.

Pewarta: Rahmat Fajri
Editor: Heru Dwi Suryatmojo
Copyright © ANTARA 2022