Mataram (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono akan meresmikan Bandara Internasional Lombok yang berlokasi di Tanak Awu, Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah, dan Pembangkit Listrik Tenaga Uap di Jeranjang, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat.
"Informasinya, peresmian pengoperasian BIL akan dipadukan dengan PLTU Jeranjang, dan sejumlah acara besar sehingga masih terus dikoordinasikan jadwal pastinya," kata Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) Ridwan Syah di Mataram, Jumat.
Ridwan mengatakan, sampai hari ini jadwal peresmian pengoperasian Bandara Internasioanl Lombok (BIL) yang dipadukan dengan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Batubara, masih seperti semula yakni 3 September 2011.
Namun, jadwal itu bisa berubah karena Presiden juga akan menggelar pertemuan khusus dengan Perdana Manteri Malaysia di Hotel Novotel, yang juga berlokasi di wilayah Kabupaten Lombok Tengah.
Bahkan, dilaporkan Presiden akan meresmikan tanda dimulainya penataan kawasan wisata terpadu Mandalika, yang antara lain digarap oleh manajemen Novotel.
"Karena ada agenda lain selain peresmian BIL dan PLTU, yakni pertemuan dengan Perdana Menteri Malaysia, maka jadwal pastinya masih sedang dikoordinasikan, mungkin saja 3 atau 4 September nanti," ujarnya.
Menurut dia, acara peresmian bisa saja tertunda yang disesuaikan dengan kesibukan Presiden, namun BIL yang terletak sekitar 40 kilometer arah selatan Kota Mataram tetap dioperasikan sesuai jadwal yang disepakati yakni 1 Oktober 2011.
Bagian proyek tertentu dalam pembangunan BIL yang belum rampung saat Wakil Presiden Boediono, melakukan peninjauan lapangan pada 11 Juli lalu, kini sudah dirampungkan.
Proyek yang baru dirampungkan 100 persen itu antara lain terminal penumpang yang areanya diperluas, Depo Avtur, dan penataan taman serta jalan lingkungan.
"Kalau sekarang proyek pokok untuk operasional bandara sudah rampung, kalau taman dan jalan lingkungan bisa sambil jalan," ujarnya.
Kawasan BIL dengan luas areal 551 hektare itu memiliki landasan pacu 2.750 meter x 40 meter persegi, sehingga mampu didarati pesawat Air Bus 330 atau Boeing 767 dan dapat menampung 10 unit pesawat.
Berbeda dengan Bandara Selaparang Mataram yang luas arealnya hanya 28.881 meter persegi. Terminal penumpang BIL seluas 21 ribu meter persegi, atau empat kali lipat lebih luas terminal Bandara Selaparang Mataram yang hanya 4.796 meter persegi.
Kapasitas tampung terminal penumpang BIL mencapai tiga juta setahun, dengan luas areal parkir 17.500 meter persegi. Berbeda dengan Bandara Selaparang Mataram yang hanya 7.334 meter persegi.
Nilai mega proyek BIL mencapai Rp945,8 miliar, terdiri atas Rp679 miliar tanggungan Angkasa Pura I, dana sebesar Rp110 juta tanggungan Pemprov NTB dan Rp40 miliar dibebankan pada Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah.
Sementara itu, PLTU Batubara yang juga akan diresmikan Presiden dibangun di dua lokasi masing-masing di Dusun Taman dan Dusun Jeranjang, Desa Kebon Ayu, Kecamatan Gerung, Kabupaten Lombok Barat.
PLTU yang dibangun di Dusun Taman dinamakan PLTU 1 Lombok berkapasitas 1 x 25 MW yang dibiayai oleh APBN sesuai DIPA Departemen ESDM tahun anggaran 2009.
Total biaya pembangunan PLTU itu sebesar Rp296,3 miliar, dan khusus tahun anggaran 2009 pelaksanaan proyek tersebut mendapat dukungan dana stimulus sebesar Rp68,8 miliar selain alokasi DIPA reguler tahun 2009 sebesar Rp64,2 miliar.
Pelaksanaan proyek PLTU 1 Lombok itu dipercayakan kepada perusahaan konsorsium yang terdiri dari PT Wasa Mitra Engineering, PT Twink Indonesia dan PT Ciria Putra Sinergi.
Sementara PLTU di Dusun Jeranjang dinamakan PLTU 2 Lombok berkapasitas 2 x 25 MW yang dibiayai dari anggaran PLN (APLN) yang juga merupakan bagian dari Program Percepatan 10 ribu MW Tahap I.
Pembangunan PLTU 2 Lombok itu dipercayakan kepada PT Barata Indonesia (Persero) dengan sistem "turnkey" (EPC), dengan nilai kontrak yang terbagi dalam dua bagian mata uang yakni sebanyak 30,7 juta dolar AS dan Rp354,3 miliar.
(ANTARA)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011