PBB, New York (ANTARA News) - Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad, Kamis (22/9), mengecam Barat karena setumpuk prilaku buruk, tapi pidatonya di PBB tak menyentuh program nuklir Iran dan masalah negara Palestina.
Di dalam pidato selama 30 menit, Presiden Iran itu juga gagal menyebut-nyebut aksi perlawanan pro-demokrasi yang telah melanda dunia Arab tahun ini, termasuk di Suriah, sekutu terdekat Iran di dunia Arab.
Delegasi AS meninggalkan ruang pertemuan, ketika Ahmadinejad mengatakan negara-negara congkak mengancam setiap orang yang mempertanyakan Holocaust dan serangan 11 September 2001 di Amerika Serikat dengan sanksi dan aksi militer.
Delegasi lain Barat segera mengikuti tindakan delegasi AS, dalam apa yang telah menjadi peristiwa tahunan setiap kali Ahmadinejad tampil di podium PBB, demikian laporan Reuters --yang dipantau ANTARA di Jakarta, Jumat pagi.
Ahmadinejad menyerang Zionisme, tapi tak mengomentari masalah yang telah mendominasi Sidang Majelis Umum PBB tahun ini --rencana Palestina untuk meminta Dewan Keamanan mengakui negara mereka sebagai anggota penuh PBB.
Ia menuduh Washington memanfaatkan serangan misterius 11 September sebagai dalih untuk mengobarkan perang di Irak dan Afghanistan, dan mengatakan negara Barat memandang Zionisme sebagai ideologi dan pendapat yang suci.
"Dengan menggunakan jaringan media imperialistis mereka, yang berada di bawah pengaruh kolonialisme, mereka mengancam setiap orang yang mempertanyakan Holocaust dan peristiwa 11 September dengan sanksi dan aksi militer," kata Presiden Iran tersebut.
Gedung Putih membantah serangan Ahmadinejad terhadap kebijakan AS dan menuduh pemerintah Iran "memperlakukan warganya sendiri dengan keji".
Perdana Menteri Inggris David Cameron juga menyerang pemimpin Iran itu di dalam pidatonya sendiri di PBB.
"Ia tidak mengingatkan kita bahwa ia memerintah satu negara tempat mereka menyelenggarakan pemilihan umum, atau sejenisnya, tapi mereka juga menindas kebebasan berbicara. Mereka melakukan semua yang dapat mereka kerjakan untuk menghindari pertanggung-jawaban media yang bebas. Mereka dengan keras mencegah demonstrasi dan, ya, mereka menahan serta menyiksa orang yang menyampaikan masa depan yang lebih baik," kata Cameron.
Sementara itu ribuan orang melancarkan protes terhadap Ahmadinejad di luar kompleks PBB di New York, Amerika Serikat.
Para demonstran, kebanyakan orang Amerika-Iran, meneriakkan slogan "Turunkan diktator, turunkan Ahmadinejad" dan menyerukan penggulingkan pemimpin Iran tersebut. Ahmadinejad terpilih kembali pada 2009, dalam proses yang memicu protes selama berbulan-bulan di jalan-jalan di Iran.
Ahmadinejad, yang memakai jas tanpa dasi, telah sering memanfaatkan podium PBB untuk mengajarkan Barat tentang tanggung-jawabnya terhadap kejahatan perbudakan, kolonialisme, kemiskinan dan militerisme. (C003)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011
lebih rocks dari orang2 yg ngaku sunni tapi rajin ke disko ama kawin sirri