Jadi tidak ada sepeserpun, satu dolar pun, satu rupiah pun tidak ada (disumbangkan).

Sarilamak (ANTARA) - Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Gerindra Fadli Zon menampik dirinya terlibat dengan kelompok teroris dan memastikan tidak pernah menyumbang atau mendanai kelompok teroris manapun.

Saat ditemui di kediamannya di Lubuak Batingkok, Kabupaten Limapuluh Kota, Sumatera Barat, politisi Partai Gerindra itu mengatakan bahwa isu tersebut adalah fitnah dan foto yang beredar merupakan foto di tahun 2015.

"Sebagai Wakil Ketua DPR saat itu saya setiap hari menerima delegasi dari berbagai macam golongan masyarakat, ketika itu seingat saya dari Forum Indonesia Peduli Syams (FIPS)," kata Fadli Zon didampingi Ketua DPRD Limapuluh Kota Deni Asra.

Ia mengatakan bahwa saat itu FIPS yang dipimpin Ustaz Bachtiar Nasir menggalang dana untuk pengungsi Suriah di perbatasan Turki.

"Pada saat itu juga disampaikan terkait kondisi pengungsi Suriah yang ada di Turki. Mereka kekurangan rumah sakit, makanan, dan pakaian," ujarnya pula.

Namun karena dana itu digalang dari masyarakat, mereka meminta waktu kepada saya dan Saudara Fahri Hamzah yang ketika itu Wakil Ketua DPR juga untuk diterima dan saya terima.

"Jadi tidak ada sepeserpun, satu dolar pun, satu rupiah pun tidak ada (disumbangkan). Jadi uang yang saya serahkan secara simbolik itu merupakan uang masyarakat yang dikumpulkan oleh FIPS," ujarnya lagi.

Dia mengungkapkan bahwa alasan dari FIPS meminta dia untuk menyerahkan uang tersebut, karena pihak FIPS menilai dirinya sebagai wakil rakyat yang pantas untuk menyerahkan uang tersebut.

"Saya sebagai Wakil Rakyat Indonesia dinilai pantas untuk menyerahkannya, karena uang itu berasal dari sumbangan rakyat Indonesia," ujarnya.

Isu yang mengaitkan Fadli Zon dengan kelompok teroris itu mencuat, setelah tersebar fotonya dengan salah satu terduga teroris yang diamankan Densus 88 beberapa waktu lalu.
Baca juga: Prabowo tegur Fadli Zon terkait pernyataan di medsos
Baca juga: Kompolnas nilai Densus 88 Indonesia terbaik di dunia

Pewarta: Miko Elfisha
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2022