Muarabungo, Jambi (ANTARA News) - Kepala Bidang Pendidikan Menengah Atas Dinas Pendidikan Kabupaten Bungo, Sanusi, mengatakan seluruh aktivitas siswa sekolah MTs dan SMA di Kecamatan Tanah Tumbuh diliburkan pascabentrok antar warga pada Selasa (20/9) kemarin.
"Dinas Pendidikan Bungo tidak menetapkan libur bagi seluruh sekolah di kecamatan tersebut. Tapi mungkin itu merupakan kebijakan kepala sekolah masing-masing, sebab mereka (kepala sekolah) diundang untuk mediasi sebab bentrok bermula dari sekolah," katanya.
Terpisah, tokoh masyarakat Kecamatan Tanah Tumbuh H. Ibrahim mengatakan, seluruh siswa sekolah MTs dan SMA di Kecamatan Tanah Tumbuh tidak diizinkan pergi ke sekolah sebelum perundingan perdamain dilakukan.
"Sekolah MTs dan SMA hari ini tidak ada yang aktif. Mereka sepertinya diliburkan," kata Ibrahim sambil menunjukkan foto sekolah yang tidak melakukan aktivitas belajar yang diabadikannya melalui HP miliknya.
Bukan saja siswa MTs Tanah Tumbuh yang diliburkan, tapi SMA 2 Tanah Tumbuh juga diliburkan.
Terkait dengan perundingan perdamaian antara kampung yang bentrok tersebut, anggota DPRD dari dapil wilayah yang bentrok ini mengatakan, perundingan perdamain telah selesai dilakukan.
"Perdamaian kedua dusun telah dilakukan. Sekarang sudah aman," tegasnya.
Pada Selasa (20/9) telah terjadi bentrok antarmassa Dusun Rambah kontra Dusun Tanah Tumbuh, Kecamatan Tanah Tumbuh, Kabupaten Bungo.
Warga kedua desa saling lempar batu. Posisi bentrokan tepatnya di sekitar Dusun Koto Jayo, Kecamatan Tanah Tumbuh, yang mana dusun tesebut berada pada posisi tengah-tengah.
Namun bentrok cepat diatasi dan sekitar 20 pesonil kepolisian tetap disiagakan di lokasi bentrok. Untuk mencegah agar bentrokan tidak terjadi lagi.
Meski sudah bisa ditenangkan aparat, namun warga kedua dusun hingga pukul 17.45 WIB masih bertahan di jalan.
Menurut Kapolsek Tanah Tumbuh AKP Refolis, bentrokan dipicu perkelahian antara pelajar MTS Tanah Tumbuh.
Kuat dugaan perkelahian itu terjadi antara pelajar dua dusun itu. Setelah pelajar bentrok, ada di antara mereka yang melaporkan kejadian kepada pemuda sekitar. (ANT-290/E003)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011