Ada tambahan 140 personel yang punya tugas khusus untuk mengurai kemacetan.
Mataram (ANTARA) - Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Barat (Polda NTB) mendapat dukungan personel yang siap bertugas mengurai kemacetan kendaraan saat ajang MotoGP 2022 (Pertamina Grand Prix Of Indonesia) berlangsung.
"Ada tambahan 140 personel yang punya tugas khusus untuk mengurai kemacetan," kata Direktur Lalu Lintas Polda NTB Komisaris Besar Polisi Djoni Widodo, di Mataram, Kamis.
Personel yang mendapat tugas tersebut, ujarnya, berasal dari satuan lalu lintas (satlantas) wilayah hukum Polda Jawa Tengah, Polda Jawa Timur, dan Polda Daerah Istimewa Yogyakarta. Karena itu, Djoni memastikan mereka yang membantu Polda NTB ini berpengalaman dalam menjalankan tugas mengurai kemacetan.
"Tentunya mereka ini, sesuai pengalamannya, akan kami sebar di sejumlah titik yang berpotensi terjadi kemacetan," ujarnya lagi.
Perihal strategi dalam mengurai kemacetan, Djoni pun memastikan pihaknya sudah menyiapkan hal tersebut dalam bentuk rekayasa lalu lintas atau pengalihan arus kendaraan.
Salah satu titik yang diprediksi macet itu ada di bundaran Bandara International Zainuddin Abdul Madjid (BIZAM), Kabupaten Lombok Tengah.
"Karena titik itu akan menjadi arus utama pembagi kendaraan yang menuju parkiran timur dan barat," ujar dia pula.
Pembagian arah kendaraan melaju dari Bundaran BIZAM dipastikannya akan berdasarkan stiker yang telah disesuaikan dengan aturan pemerintah. Ada sekitar 5.600 stiker yang sudah dibagikan.
"Jadi stiker itu sudah dibagikan dan didata, itu yang nanti jadi acuan pengaturan di lapangan," katanya.
Selain menyiapkan tim pengurai kemacetan, Djoni juga mengungkapkan bahwa ada tim lain yang punya tugas khusus dalam memberikan pengawalan para tamu undangan dari kalangan pejabat negara.
"Tim pengawalan itu nanti bertugas memecah arus kemacetan di jalan," ujar dia lagi.
Baca juga: Pengamanan MotoGP Mandalika diterapkan berlapis
Baca juga: Kapolda NTB cek persiapan pos pengamanan MotoGP
Pewarta: Dhimas Budi Pratama
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2022