Pekanbaru (ANTARA News) - Pencarian Mihkeil Son (22), warga Kota Dumai, Riau, korban hilang karena tenggelamnya kapal tongkang sewaan PT Wijaya Karya di Dermaga B yang dikelola PT Pelabuhan Indonesia I Cabang Dumai dihentikan sementara akibat hujan.

Kepala Kepolisian Sektor Kawasan Pelabuhan (Ka KSKP) untuk Perairan Dumai, AKP Wisnu Wibowo di Dumai Kamis malam mengatakan, pencarian korban hilang sebelumnya telah dilakukan selama kurang lebih tiga jam sejak pukul 20.00 WIB bersama beberapa personel Satuan Polisi Perairan (Satpolair) serta tim "Pencarian dan Pertolongan (SAR) Pangkalan Angkatan Laut (Lanal) Dumai.

"Tim SAR bersama kami (KSKP) dan Satpolair sempat menyisir bermukaan laut hingga radius 100 bahkan 200 meter dari tempat persis tenggalamnya kapal. Namun korban hilang belum dapat ditemukan karena minimnya penerangan," kata AKP Wisnu.

Kondisi tersebut, kata dia, kemudian ditambah lagi dengan turunnya hujan sehingga sorot cahaya "perahu bermesin" dan senter tidak begitu terang.

"Dengan kondisi yang tak memungkinkan, kemudian Tim SAR Lanal yang memimpin pencarian korban memutuskan untuk mengentikan sementara pelacakan dan dilanjutkan besok pagi (Jumat 23/9-red)," ujarnya.

Menurut AKP Wisnu, pada pagi atau siang hari, kondisinya akan lebih menguntungkan tim saat melakukan pencarian korban hilang mengingat pandangan tak lagi terbatas.

Selain itu, kata dia, jika korban dalam kondisi tidak lagi bernyawa, maka dengan rentan waktu lebih dari delapan jam, jasadnya akan muncul ke permukaan.

"Untuk kemungkinan korban terjepit di badan kapal sepertinya sangat kecil, karena pelacakan sampai ke dasar kapal sudah sempat dilakukan oleh Tim SAR," kata AKP Wisnu.

Kapal tongkang yang di sewa oleh PT Wijaya Karya (Wika) untuk mengangkat bahan baku pengerjaan dermaga di kawasan Pelindo itu dikabarkan tenggelam saat menarik jangkar dari sisi Dermaga B yang di kelola PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) I Cabang Dumai Kamis (22/9) sekitar pukul 17.45 WIB.

Lima orang buruh atau pekerja lapangan yang tengah berada pada badan kapal tersebut sempat tenggelam, empat dapat diselamatkan dan satu atas nama Mihkeil Son masih hilang. (FZR/Z002)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011