Jambi (ANTARA News) - Presiden Bambang Susilo Bambang Yudhoyono, Kamis, meresmikan pencanangan situs percandian Muarojambi sebagai kawasan wisata sejarah terpadu.
Presiden menginginkan setiap daerah mempunyai prakarsa dan inisiatif dalam pengembangan kepariwisataan, karena hal ini menunjang dan memberi kontribusi yang baik dalam perekonomian Indonesia.
"Saya ingin setiap daerah mempunyai prakarsa dan inisiatif, sebagaimana prakarsa Jambi," ujar Presiden.
Selain mengajurkan pengembangan sektor pariwisata di berbagai daerah, SBY juga menyampaikan keseriusannya dalam membantu kepariwisataan melalui promosi ke belahan dunia.
Kepala Negara berjanji pemerintah pusat akan membantu memfasilitasi dan ikut mempromosikan ke berbagai wilayah dunia agar tempat-tempat itu semakin berkembang.
Dalam pidato yang disampaikannya, SBY menegaskan infrastruktur atau akses menuju lokasi wisata harus baik dan tetap terjaga, lalu ada beberapa faktor yang menjadi perhatian dalam pengembangan sektor pariwisata.
Faktor yang memungkinkan sebuah negara atau daerah memiliki pengembangan sektor pariwisata yang baik adalah keadaan alamnya.
Indonesia memiliki keindahan alam yang luar biasa dan memiliki banyak sekali budaya yang khas dan unggul, dan masyarakatnya ramah dan selalu siap menjadi tuan rumah di kawasan wisata.
Selain itu, makanan atau kuliner, Indonesia sangat kaya akan keragaman makanan dengan harga yang terjangkau yang bisa diakses, baik oleh wisatawan dalam negeri maupun asing.
Keberadaan alam yang masih hijau dan asri atau lingkungan yang ramah juga merupakan potensi kepariwisataan.
"`Green tourism atau wisata lingkungan meskipun tidak berbasis lingkungan tetapi memiliki lingkungan yang baik," ujar SBY.
SBY menaruh harapan yang begitu tinggi terhadap dunia kepariwisataan sebagai pendukung perekonomian yang sudah memberi kontribusi pada perekonomian Indonesia.
Sementara itu, Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Jero Wacik, mengatakan, pihaknya telah menyiapkan dan melakukan beberapa langkah nyata agar percandian Muarojambi menjadi warisan dunia.
"Kami sudah mendaftarkan percandian Muarojambi ke Unesco tahun 2009, setelah pemugaran mulai tampak, sekarang sudah mendapat registrasi tapi belum ditetapkan. Dengan angotanya 114 komite tidak begitu saja menetapkannya, masih bolak-balik ke Indonesia untuk mempelajari lebih lanjut tetapi saya yakin percandian Muarojambi menemani Candi Borobudur dan Candi Prambanan yang sudah diakui oleh Unesco," ujarnya.
Pencanangan "trail of civilization" atau jejak peradaban pada tahun 2007 yang dimulai dari Candi Borobudur dan sudah diakui oleh enam negara di Asean tahun lalu di Kamboja, tahun ini di Laos.
"Saya yakin suatu saat trail of civilazation akan bisa dilaksanakan di Provinsi Jambi," kata Menteri.
Gubernur Jambi Hasan Basri Agus mengungkapkan, terdapat beberapa poin mengenai objek wisata atau potensi kepariwisataan yang ada di Provinsi Jambi.
Menurut Gubernur, tingkat keragaman artefak yang berhasil ditemukan menunjukkan adanya hubungan yang erat dengan komunitas lain yang ada di Sumatera, daratan Asia Tenggara, China, India hingga Timur Tengah.
Hal ini hanya mungkin terjadi bila masa lalu tersebut terdapat struktur pemerintahan yang mapan dan keterbukaan menerima pengaruh dari luar.
"Sesuai dengan penemuan bukti sejarah yang telah ditemukan percandian Muaro Jambi begitu besar. Tingkat kepadatan komplek percandian mencapai 86 buah candi, dan baru dipugar tujuh buah candi," tambah Gubernur.
(T.KR-YJ/E003)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011