Paris (ANTARA News/AFP) - Prancis menarik sekitar 200 dari 4.000 tentaranya yang tergabung dalam kekuatan tempur utama Pasukan Koalisi Internasional pimpinan NATO di Afghanistan sebelum akhir bulan depan, kata militer, Kamis.
"Prancis akan menarik keluar prajuritnya yang setara dengan satu kesatuan tempur dan elemen pendukungnya," kata Kolonel Thierry Burkhard, juru bicara staf militer Prancis, kepada wartawan di Paris, mengkonfirmasikan bagian dari rencana sebelumnya yang sudah diumumkan.
Burkhard mengatakan sebuah detasemen kedua akan pulang sebelum akhir tahun, dan bahwa Prancis tetap konsisten di rencananya untuk menarik sekitar seperempat kekuatan pada akhir 2012, sebagaimana janji Presiden Nicolas Sarkozy.
Sisa pasukan dijadwalkan pulang pada 2014, bersamaan dengan harapan mereka untuk menyerahkan tanggung jawab melawan Taliban di pegunungan Kabul bagian timur kepada pasukan pemerintah Afghanistan.
Sejak 2001, ketika pasukan koalisi pimpinan-AS dikerahkan ke Afghanistan untuk membantu pasukan pemerintah setempat menggulingkan rezim Taliban dan untuk mengejar jaringan Al-Qaida, 75 orang prajurit Prancis telah tewas.
Korban tewas asal Prancis telah semakin meningkat tahun ini dibanding situasi sebelumnya yang relatif damai di kawasan Kapisa, yang berada di bawah kendali pasukan Perancis, setelah kawasan itu
dicengkeram oleh pemberontakan yang lebih agresif dan percaya diri.
(Uu.G003)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011