Ambon (ANTARA) - Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional Republik Indonesia (Lemhanas) Andi Widjajanto menegaskan Indonesia saat ini bukan saja berada di kawasan strategis, tetapi juga memiliki tingkat kerawanan strategis yang perlu diwaspadai.
"Jadi letak geografis Indonesia bukan saja strategis di antara dua benua, dua samudera. Namun justru memiliki kerawanan strategis," kata Andi Widjajanto di Ambon, Kamis.
Andi yang menjadi salah satu pembicara pada Rapat pimpinan (Rapim) Kodam XVI/Pattimura menegaskan kerawanan strategis yang dimaksudkan, selain letak Indonesia diantara dua benua dan dua samudera, Indonesia juga berada di antara pangkalan militer asing.
Dia mengatakan, sejumlah pangkalan militer asing yang berada dekat wilayah Indonesia, yakni pangkalan Marinir di Darwin dengan dilengkapi kapal selam bertenaga nuklir, begitu juga gelar pasukan di pangkalan angkatan laut Inggris Indo Pasifik serta di Laut Cina Selatan yang setiap saat dapat mengancam Indonesia.
"Keberadaan pangkalan militer asing ini bisa menjadi ancaman strategis bagi Indonesia sehingga perlu diwaspadai," katanya di hadapan 84 peserta rapim tersebut.
Dia menekankan bahwa tugas seluruh pihak untuk memastikan kerawanan strategis tersebut tidak terjadi. Begitu pun lembaga yang dipimpinnya bertugas memastikan kerawanan strategis tersebut bisa teratasi dengan meningkatkan konsep ketahanan nasional melalui gatra-gatra di ketahanan nasional.
Sebagai Gubernur Lemhanas ke-17, Agus menegaskan Lemhanas mempunyai fungsi meliputi pendidikan strategis nasional, kajian strategis baik level global regional maupun nasional, deputi kebangsaan serta laboratorium nasional.
ia juga menyinggung soal doktrin TNI AD terbaru yang sedang dalam proses penyelesaian oleh Lemhanas. "Kami masih menggodok doktrin yang dirumuskan pada masa kepemimpinan Jenderal TNI Andika Perkasa. Saat ini ada 40 doktrin baru. Kami juga memakai doktrin perang gerilya yang diambil dari buku Jenderal Nasution," ujarnya.
Andi Widjajanto dalam kesempatan itu juga menyampaikan terima kasih kepada Pangdam XVI/Pattimura Mayjen TNI Richard Tampubolon, atas undangan berkunjung ke Ambon, sebagai kunjungan kerja perdana keluar setelah dilantik sebagai Gubernur Lemhanas.
Baca juga: Jangan berlebihan tanggapi pangkalan militer AS
Visioner
Pangdam Mayjen Richard Tampubolon dalam rapim tersebut menegaskan unsur pimpinan satuan di semua tingkatan harus visioner dan memiliki persepsi yang sama terkait perkembangan lingkungan strategis yang dihadapkan pada tantangan tugas Kodam Pattimura.
Rapim bertema "Prajurit Kodam Pattimura sejahtera dan profesional sebagai pilar TNI AD dalam mendukung pemulihan ekonomi dan reformasi struktural di Maluku dan Maluku Utara" merupakan lanjutan dari Rapim TNI dan Rapim TNI AD untuk lebih memahami dan menjabarkan pokok- pokok kebijakan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa serta Kasad jenderal TNI Dudung Abdurachman.
"Rapim tahun 2022 sasarannya sasaran agar terwujudnya kesamaan pola pikir, pola sikap dan pola tindak unsur pimpinan yang selaras dengan kebijakan Pangdam dalam pelaksanaan program kerja dan anggaran, untuk mencapai kinerja yang optimal dalam tugas-tugas Kodam Pattimura," ujar Pangdam.
Pangdam berharap pokok- pokok kebijakan Panglima TNI dan Kasad yang telah disampaikan dapat dipedomani agar terbangun kesatuan langkah dan tindakan untuk membangun Kodam Pattimura.
Jajaran Kodam Pattimura juga diingatkan untuk berperan aktif dalam pemulihan ekonomi nasional dan penanganan pandemi COVID-19, sesuai komitmen TNI menjadi garda terdepan mencegah terjadinya kerawanan dan menjamin tegaknya kedaulatan NKRI.
Pangdam pada rapim tersebut juga menyerahkan sejumlah penghargaan diantaranya penghargaan atas penyerahan senjata, munisi dan bahan peledak oleh Satgas Kodim Maluku Utara Yonif RK 732 Banau dan Yonarhanud 11/ WBY, penyelamatan masyarakat yang mencoba bunuh diri di laut oleh prajurit Yonif 734/SNS, serta penghargaan kinerja pelaksanaan anggaran terbaik yang diraih oleh Korem 152/ Baabullah, Brigif 27/ Nusa Ina dan Denmadam.
Baca juga: Marzuki: Pangkalan militer AS ganggu ASEAN
Baca juga: Wantimpres dengarkan penjelasan Wapres soal "kerawanan" negara
Pewarta: Jimmy Ayal
Editor: Joko Susilo
Copyright © ANTARA 2022