Selama di Jepang, korban pernah menari di beberapa tempat hiburan. Namun informasi lebih jauh tentang persoalan korban masih belum terungkap, karena korban memilih pulang ke rumahnya,"
Cianjur (ANTARA News)- Seorang korban praktik perdagangan manusia asal Kampung Leuwisari, Desa Sukanagara, Kecamatan Sukanagara, Cianjur, Kamis, dipulangkan dari Jepang.
Informasi dihimpun, International Organization of Migration (IOM) dan pemerintah Indonesia juga berhasil memulangkan 12 korban lainnya dari Jepang.
Relawan IOM, Emmy Syarijono yang mendamping korban berinisial KY (23) di Kantor Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Istri Binangkit, Cianjur, membenarkan hal tersebut.
"Saat ini, kami hanya mendampingi korban," katanya. Emmy tidak bersedia merinci kasus yang menimpa KY.
Usai pertemuan dengan pihak P2TP2A, pihak IOM dan korban menolak untuk dibantu. Sikap tersebut sempat membingungkan pihak P2TP2A, mengingat sebelumnya, P2TP2A menerima faks berupa surat dengan nomor 101/IX/2011/CTU-LM.
Surat tersebut berisi permohonan bantuan ke P2TP2A terkait bantuan pemulihan kesehatan, psikososial serta reintegrasi pasca-pemulangan KY.
Sementara itu, pengurus P2TP2A lainnya, Lidya Umar menilai, KY terindikasi kuat sebagai korban "trafficking", mulai dari perekrutan hingga penempatan kerja di Jepang. Korban sendiri, kata dia, berangkat ke Jepang dengan modus pertukaran budaya Jepang-Indonesia dan menggunakan paspor turis.
"Selama di Jepang, korban pernah menari di beberapa tempat hiburan. Namun informasi lebih jauh tentang persoalan korban masih belum terungkap, karena korban memilih pulang ke rumahnya," katanya.
(KR-FKR)
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2011