Jakarta (ANTARA) - China memimpin dunia dalam membangun infrastruktur jaringan 5G, dan khususnya memanfaatkan teknologi tersebut di pabrik, tambang batu bara, galangan kapal, dan gudang, demikian menurut sebuah artikel The Wall Street Journal edisi Minggu (13/3).
"Negara tersebut secara luas dipandang sebagai yang terdepan dalam pemanfaatan jaringan 5G lokal bertenaga tinggi di fasilitas-fasilitas industri yang luas, yang bertujuan menggunakan teknologi itu untuk membantu otomatisasi proses industri padat karya atau yang berbahaya, dan diharapkan dapat meningkatkan produktivitas," ungkap artikel itu.
"Fasilitas-fasilitas ini termasuk tambang batu bara (yang didukung jaringan) 5G dengan mesin bor yang dapat dioperasikan dari jarak jauh, apa yang disebut pabrik pintar (smart factory) yang mengotomatiskan kontrol produksi dan kualitas, serta pelabuhan laut dengan kamera terhubung internet yang memproses dan menghitung kontainer kargo," tambah artikel tersebut.
Jaringan 5G ini didedikasikan untuk fasilitas-fasilitas perusahaan tertentu dengan perangkat keras dan perangkat lunak yang dibuat khusus, jelas artikel itu. Lebih lanjut ditambahkan bahwa jaringan-jaringan tersebut dapat disesuaikan dengan persyaratan khusus serta menangani pekerjaan dan proses yang lebih kompleks.
Pewarta: Xinhua
Editor: Satyagraha
Copyright © ANTARA 2022