Optimisme memberikan daya dorong bagi kaum muda terlibat memainkan peran penting.
Yogyakarta (ANTARA) - Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Yudian Wahyudi mengatakan bahwa sejarah perjalanan bangsa Indonesia banyak ditentukan peranan kaum muda, mulai tumbuhnya semangat kebangsaan, pergerakan melawan kolonialisme, proklamasi kemerdekaan hingga berbagai perubahan politik pascakemerdekaan.
"Dalam sejarah kebangsaan tersebut, optimisme memberikan daya dorong bagi kaum muda terlibat memainkan peran penting," kata Yudian dalam kuliah umum di Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry, Banda Aceh, sebagaimana dikutip dari siaran pers yang diterima di Yogyakarta, Kamis.
Menurut dia, optimisme tersebut patut diteruskan oleh generasi muda masa kini yang menduduki bagian penting dalam sensus demografi Indonesia saat ini. Optimisme semangat kebangsaan inilah yang menjadi pondasi agar ideologi Pancasila tidak dirongrong oleh ideologi transnasional.
"Kita harus menengok kembali sejarah bangsa Indonesia, agar kita sadar dan betul-betul paham bahwa Indonesia adalah hasil dari penyatuan semangat para pemuda, kemudian di masa kemerdekaan disepakati sebagai sebuah negara bangsa melalui musyawarah para ulama dan tokoh nasional," kata Yudian.
Kepala BPIP juga mengatakan bahwa keluhuran nilai bangsa Indonesia, ketulusan 'Founding Fathers' tidak hanya ditunjukkan dalam perjuangannya melawan imperialisme, namun ketulusan itu juga dapat dilihat dari peleburan subjektifitas primordial.
"Sehingga, hari ini kita memiliki kesempatan yang sama untuk mencalonkan diri sebagai pemimpin, termasuk menjadi calon Presiden RI di bawah konstitusi Pancasila," katanya lagi.
Tidak hanya itu, kata Yudian lagi, pentingnya perguruan tinggi untuk terlibat aktif dalam usaha-usaha internalisasi nilai-nilai Pancasila kepada generasi muda, yang bukan hanya secara teoritis, tetapi juga secara praktis, agar Pancasila menjadi hidup dan mewujud dalam tindakan.
"Pengetahuan sejarah yang tuntas dan kemampuan mengamalkan nilai-nilai luhur bangsa yang terkandung dalam Pancasila adalah cara efektif untuk menekan perkembangan ideologi transnasional," katanya.
Pada akhir sesi, Kepala BPIP berpesan kepada para mahasiswa untuk mempersiapkan diri dalam menghadapi perubahan dan tantangan yang akan terjadi di masa yang akan datang.
"Saya pesan kepada kalian semua, tingkatkan kemampuan kalian, dan kepedulian kalian terhadap situasi yang berkembang di negara ini. Terlebih tingkatkan keahlian dan kemampuan kalian dalam bidang digital dan teknologi, karena itu adalah 'jimat' kalian," katanya lagi.
Kepala BPIP juga berharap agar para mahasiswa bisa menjadi generasi penerus yang mampu memegang teguh Pancasila dan mengamalkannya untuk bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Baca juga: BPIP dan Lemhannas kolaborasi dalam penguatan wawasan kebangsaan
Baca juga: Kepala BPIP ingatkan generasi muda kuasai sains untuk kemajuan bangsa
Pewarta: Hery Sidik
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2022