"Jika penurunan indeks BEI terus berlangsung kami akan melakukan rapat di tingkat managemen dan jika penurunannya sudah sampai pada titik tertentu, maka kami akan koordinasi dan mengajukan izin kepada Bapepam-LK untuk disuspensi," kata Direktur Pengawasan Transaksi dan Kepatuhan BEI, Uriep Budhi Prasetyo di Jakarta, Kamis.
Ia mengaku, saat ini pihak BEI masih memonitor kondisi perdagangan saham di dalam negeri untuk mengambil langkah selanjutnya agar pasar saham di Indonesia masih terjaga.
Uriep menambahkan, monitor dilakukan karena ada anomali di beberapa saham berkapitalisasi besar seperti saham PT Astra International Tbk (ASII) dan saham PT Bank Mandiri (BMRI) yang turun sudah sampai dua digit.
"Kami juga telah memiliki krisis managemen protokol dan dari divisi riset dan operasional juga masih melakukan pengawasan dan monitoring," ujarnya.
Secara terpisah, Ketua Bapepam-LK, Nurhaida mengatakan, pihaknya telah meminta pihak Bursa untuk terus memantau pergerakan perdagangan saham.
"Seperti kita tahu kondisi pasar saham gobal belum membaik, bahkan terus turun. Terkait kondisi pasar modal kita, Bapepam-LK meminta ke BEI mencoba utk mengamati kondisi ini."
Sementara, Pada sesi pertama IHSG ditutup anjlok 226,663 poin atau 6,14 persen ke level 3.470,831. Sementara Indeks LQ 45 juga turun tajam 44,253 poin (6,87 persen) ke level 599,138.
Analis Milenium Danatama Sekuritas Ahmad Riyadi di Jakarta, Kamis mengatakan, kebijakan baru The Federal Reserve (The Fed) dengan melakukan pembelian surat utang jangka panjang dan menjual surat utang jangka pendek.
"Kondisi itu, memberikan kekecewaan terhadap investor yang menilai kebijakan baru ini tidak memberikan dampak yang signifikan pada pasar," katanya.
Tercatat indeks BEI pada sesi siang turun 6,13 persen atau 226,663 poin menjadi 3.470,831 poin dan indeks LQ-45 tertekan 6,88 persen atau 44,25 poin ke posisi 599,138.
(KR-ZMF/S004)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011