Organ manusia akan merespon dua kemungkinan, respon adaptif dan maladaptif
Jakarta (ANTARA) -
Dokter spesialis jantung dari Siloam Hospital TB Simatupang dr I Made Sakta Suryaguna SpJP (K) FIHA FAPSIC meminta masyarakat untuk mengenali risiko sebelum melakukan aktivitas fisik atau berolahraga.

"Pada saat beraktivitas fisik atau juga berolahraga, tubuh, badan, organ manusia akan merespon dengan dua kemungkinan, respon adaptif dan respon maladaptif," ujar Made Sakta dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Kamis.

Respon adaptif yaitu dimensi jantung akan lebih besar, pompa darah dan "kelistrikan" jantung meningkat dan sejumlah pembuluh darah mengakomodasi peningkatan aktivitas yang tentunya risiko serangan jantung menjadi rendah. Sementara respon yang maladaptif terjadi karena aktifitas yang berlebihan.

Dia menambahkan beberapa jenis olah raga tidak cocok bagi yang memiliki penyakit berisiko, dan dapat menyebabkan ketidakseimbangan aliran dan tekanan darah atau bahkan kejadian henti jantung mendadak, dan juga gangguan katup jantung, dan lainnya.

Baca juga: Ukur denyut jantung saat olahraga cegah kondisi fatal

Baca juga: Olahraga apa saja yang dapat memicu serangan jantung?


"Oleh karena itu, penting, melakukan pemeriksaan berkala sebelum beraktivitas fisik, " tambah dia lagi.

Dia juga meminta masyarakat dapat memahami apa yang boleh dan tidak dilakukan terutama yang memiliki faktor risiko.

"Akan tetapi sesuatu yang penting dan dapat diubah, adalah kurang beraktivitas rasa malas sebagai pencetus keluhan berbagai penyakit. Olahraga penting asalkan kita mengetahui faktor risikonya," jelas dia. 

Baca juga: Adakah senam jantung khusus untuk cegah COVID-19?

Baca juga: Makan sehat olahraga dan jauhi rokok cegah penyakit jantung

Pewarta: Indriani
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2022