Padang (ANTARA News)- Ahli Mikrobiologi Fakultas Farmasi Universitas Andalas (Unand) Padang, Prof Marlina mengemukakan prilaku menyantap makanan yang dimasak dengan sempurna dapat mencegah terjadinya keracunan.
"Makanan yang dimasak dengan sempurna dapat memusnahkan bakteri patogen yang ada dalam makanan tersebut, karena patogen tersebut akan mati pada suhu panas mencapai 100 derajat celcius," katanya.
Hal itu disampaikan Marlina dalam orasi ilmiah pengukuhannya sebagai guru besar dalm bidang bidang Ilmu Mikrobiologi Fakultas Farmasi Universitas Andalas Padang, dengan tema "Kontribusi Ilmu Mikrobiologi dan Biologi Molekuler Dalam Meningkatkan Kesehatan Manusia", pada rapat senat luar biasa yang digelar di Auditorium Unand Limau Manis.
Menurut dia, bakteri patogen yang sering mengkontaminasi makanan yaitu bakteri Salmonella, Esherichia coli, Vibrio parahaemolyticus, Campylobacter jejuni dan Listeria monocytogenes.
Apalagi kondisi memungkinkan, maka bakteri tersebut akan tumbuh dan berkembang biak pada makanan dan bila mencapai jumlah yang cukup menyebabkan infeksi, lanjut dia yang menamatkan studi S3 di Faculty of Food Sciences and Biotechnology, Universiti Putra Malaysia.
Karena itu, kata dia, selain memasak makanan dengan sempurna juga dianjurkan menyantap langsung makanan yang telah dimasak tanpa ada waktu jeda.
Sebab, jika makanan telah dimasak kemudian didiamkan, ada peluang bakteri Staphylococcus aureus yang berasal dari rongga mulut, hidung dan tangan akan mencemari makanan tersebut dan tumbuh sebagai enterotoksin, lanjut dia.
Dikatakannya, keracunan akibat bakteri Staphylococcus aureus akan dikenali dengan gejala terjadi muntah 1-6 jam setelah menyantap makanan tersebut.
Ia juga mengingatkan, terjadinya kasus keracunan makanan karena mengkonsumsi sayuran yang mengandung bakteri E.coli O104:H4 di Jerman pada Mei 2011, menyadarkan kita bahwa mikroorganisme pembunuh dekat disekitar kita.
Hal itu karena E.coli O104:H4 tersebut selama ini dikenal sebagai bakteri flora normal yang ada dalam tubuh manusia, kata dia.
Menurut dia, ternyata bakteri tersebut juga sangat berbahaya karena selain meyebabkan diare berdarah juga dapat memicu terjadinya gejala gagal ginjal
Lebih lanjut Marlina mengemukakan, saat ini keracunan makanan yang disebabkan bakteri patogen yang ada dalam makanan masih menjadi masalah serius di berbagai negara termasuk di Tanah Air.
Ia menyebutkan, berdasarkan data Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) pada April 2011 sekitar 21 persen kasus keracunan makanan yang ditemukan disebabkan karena mikroba.
Selain itu saat terdapat lebih dari 250 jenis penyakit yang timbul karena mengkonsumsi makanan yang tidak aman, tambah dia.(ANT)
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2011
please visit this link
http://repositoryunand.blogdetik.com/