Penerbangan ini merupakan momentum bagi kebangkitan ekonomi dan pembukaan lapangan kerja pada sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di Bali
Badung (ANTARA) - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) mengapresiasi penerbangan perdana maskapai Jetstar Australia ke Bali setelah vakum selama dua tahun karena pandemi COVID-19.
Pada penerbangan pertamanya yang mendarat di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai pada Senin (14/3), pesawat Jetstar Airways mengangkut 271 penumpang dari Melbourne yang di antaranya adalah rombongan insan media dan tour operators Australia.
"Penerbangan ini merupakan momentum bagi kebangkitan ekonomi dan pembukaan lapangan kerja pada sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di Bali," ujar Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno dalam keterangannya di Kabupaten Badung, Bali, Kamis.
Ia menjelaskan, Famtrip yang diadakan oleh Jetstar Australia bekerja sama dengan Kemenparekraf/Baparekraf dan industri pariwisata di Bali, diikuti oleh 26 media high-profile Australia.
Dalam kesempatan itu, juga dilakukan kegiatan pengenalan kembali destinasi Bali dalam format Familiarization Trip (Fam Trip) yang diberi tajuk promosi Un-Bali-Vable dengan hashtag ‘To Bali with Love’ yang diinisiasi oleh Jetstar Australia.
Program tersebut menggandeng 15 pelaku UMKM lokal Bali yang terdampak pandemi COVID-19. Program yang disalurkan langsung kepada pebisnis lokal ini mengantarkan dukungan dan loyalitas konsumen Jetstar terhadap tempat favorit mereka di seluruh penjuru Bali yang akan ditampilkan pada produk yang dimiliki oleh para pebisnis lokal seperti tatakan gelas, surf boards, tas belanja, handuk pantai, poster, dan payung-payung hias.
"Kemenparekraf fokus untuk mendukung dan mengoptimalkan program-program yang konkret, tepat sasaran, dan tepat waktu bagi para pelaku UMKM. Sehingga kami menyambut baik inisiasi Jetstar yang melibatkan UMKM dalam kampanye mereka untuk menarik wisatawan Australia kembali ke Bali," kata Sandiaga Uno.
Ia mengungkapkan, momentum itu diharapkan dapat mengamplifikasi informasi mengenai kemudahan berkunjung ke Indonesia dengan skema bebas karantina serta meningkatkan kesadaran pasar Australia terhadap kebangkitan pariwisata dan ekonomi kreatif di Indonesia, khususnya di Bali.
"Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi momentum pulihnya ekonomi nasional, khususnya bagi Bali yang menggantungkan perekonomiannya di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Serta mendorong pembukaan lapangan kerja seluas-luasnya," ungkapnya.
CEO Jetstar Group, Gareth Evans, menjelaskan; pihaknya akan memulai pembukaan penerbangan dengan pengoperasian rute Melbourne-Denpasar sebanyak tiga kali per minggu, sebelum perlahan ditingkatkan menjelang Paskah mendatang.
Penerbangan rute Sydney-Denpasar dijadwalkan akan kembali beroperasi pada awal bulan April 2022, sedangkan dari Brisbane, Adelaide, Cairns, dan Gold Coast pada Mei 2022.
“Kami sangat bahagia dapat kembali ke Bali setelah dua tahun yang panjang, dan kami yakin dengan dimudahkannya akses ke Bali, Bali akan segera kembali menempati posisi destinasi paling diminati di Jetstar," kata Gareth.
Baca juga: Sandiaga: Pemulihan pariwisata Bali bagian dari ekonomi baru
Baca juga: Luhut: Uji coba tanpa karantina di Bali dongkrak kunjungan wisman
Baca juga: Luhut: Uji coba masuk Bali tanpa karantina dimulai 7 Maret 2022
Pewarta: Naufal Fikri Yusuf
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2022