Jakarta (ANTARA) - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Kamis pagi menguat usai bank sentral Amerika Serikat The Federal Reserve memutuskan untuk menaikkan suku bunga acuan.
Rupiah bergerak menguat 24 poin atau 0,17 persen ke posisi Rp14.288 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.312 per dolar AS.
"Sesuai perkiraan, The Fed menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin, dengan efeknya semalam bukannya membuat kenaikan, malah membuat sejumlah pelaku pasar relatif melakukan aksi ambil untung sehingga membuat nilai USD terkoreksi," kata analis Indonesia Commodity and Derivatives Exchange (ICDX) Nikolas Prasetia saat dihubungi di Jakarta, Kamis.
The Fed menaikkan suku bunga sebesar seperempat poin persentase seperti yang diperkirakan dan memproyeksikan kebijakan suku bunganya akan mencapai kisaran 1,75 persen hingga 2 persen pada akhir tahun ini dan 2,8 persen tahun depan.
Sementara itu, imbal hasil obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun mencapai 2,2 persen dan imbal hasil obligasi dua tahun naik menjadi 1 persen.
"Untuk range bawah rupiah masih di areal Rp14.260, sehingga masih ada ruang bagi rupiah untuk menguat, namun yang perlu diwaspadai adalah sejumlah pejabat The Fed mulai terpecah terkait seberapa agresif the Fed tahun ini," ujar Nikolas.
Menurut Nikolas, hal tersebut perlu diperhatikan karena dapat memberikan dukungan pada dolar AS dan memberikan tekanan pada rupiah.
Pada Rabu (16/3) lalu, rupiah ditutup menguat 15 poin atau 0,1 persen ke posisi Rp14.312 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.327 per dolar AS.
Baca juga: Rupiah Kamis pagi menguat 24 poin
Baca juga: Rupiah menguat jelang pengumuman hasil pertemuan The Fed
Baca juga: Rupiah menguat ditopang surplus neraca perdagangan
Baca juga: Rupiah Rabu pagi menguat 26 poin
Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2022