PBB (ANTARA News) - Sekjen PBB Ban Ki-moon pada Rabu mendesak Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk bertindak dengan "menahan diri" dan bersikap "arif" terhadap upaya Palestina untuk menjadi anggota penuh PBB, kata seorang juru bicara.
Israel telah marah menolak upaya Palestina, dan mengancam pembalasan diplomatik yang tidak ditentukan.
"Sekjen mendesak perdana menteri untuk bertindak dengan tanggung jawab, kebijaksanaan dan pengendalian diri terhadap pendekatan Palestina kepada PBB," kata Juru bicara PBB Martin Nesirky.
Ban "menekankan perlunya keputusan-keputusan bersejarah pada kedua pihak pada saat-saat yang kritis ini," tambah juru bicara tersebut.
Presiden Palestina Mahmud Abbas mengatakan ia akan mengajukan permohonan untuk keanggotaan penuh Palestina di PBB pada Jumat.
Amerika Serikat telah mengancam untuk memveto setiap upaya di Dewan Keamanan PBB, dan bersikeras bahwa hanya pembicaraan langsung dengan Israel yang dapat mendirikan negara Palestina.
"Sekjen menegaskan kembali dukungannya bagi negara Palestina,
hidup berdampingan dalam damai dengan Israel yang aman," kata Nesirky.
"Dia menegaskan keyakinannya bahwa perundingan adalah hanya jalan untuk kelanjutan semua resolusi masalah status akhir."
Ban bertemu dengan Abbas pada Senin untuk membahas upaya Palestina itu, yang mendapat dukungan besar dari para anggota PBB.
Palestina mengajukan prakarsa itu setelah perundingan perdamaian dengan Israel lama terkatung-katung tanpa hasil, sementara itu Israel makin memperluas pembangunan permukiman untuk Yahudi di wilayah-wilayah Palestina yang mereka caplok sejak perang 1967, yang mendapat kecaman masyarakat internasional. (AK)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011