alasan utama kegagalan bisnis adalah kurangnya kejelasan tentang pengeluaran

Jakarta (ANTARA) - Platform manajemen pegawai sistem shitf StaffAny menyediakan paket baru Start Up Plan untuk membantu perusahaan rintisan dalam pengaturan sumber daya manusia (SDM) sehingga mempercepat pertumbuhan mereka.

Janson Seah, Co-Founder StaffAny, mengatakan bahwa bisnis baru berdiri biasanya jarang memiliki waktu atau kemampuan untuk mentrasformasi operasional mereka menjadi serba digital dan serba otomatis.

"Kami percaya bahwa akan sangat sulit untuk mengelola sesuatu ketika kita tidak punya tolak ukurnya. Itulah kenapa, salah satu alasan utama kegagalan bisnis adalah kurangnya kejelasan tentang pengeluaran biaya tenaga kerja," katanya dalam siaran pers, dikutip Kamis.

Pengaturan SDM yang tidak tepat bisa berakibat pada kesalahan dalam absensi kehadiran, penugasan shift, korupsi waktu kerja, atau pembayaran lembur yang salah. Selain itu, banyak faktor kesalahan manusia serta ketidakakuratan data dari pengaturan secara manual bisa membuat produktivitas perusahaan menjadi rendah dan biaya pengoperasian SDM melonjak tinggi.

Baca juga: Aplikasi manajemen HR Sleekr berencana garap sektor tekfin

Di tengah situasi kenormalan baru akibat pandemi COVID-19, StaffAny juga melihat adanya lonjakan permintaan terhadap sistem absensi nirsentuh (contactless) yang dapat menggantikan dan memodernisasi kartu absen atau sistem biometrik.

Lonjakan ini biasanya terjadi di bisnis yang membutuhkan kehadiran fisik, seperti staf lapangan, F&B, toko ritel offline, gerai di mal, dll.

StaffAny menyediakan tips dan trik pengelolaan biaya tenaga kerja dan meningkatkan produktivitas tim serta memberikan beasiswa penuh bagi penggunaan software manajemen StaffAny sampai perusahaan pengguna berkembang dan memiliki setidaknya 25 pegawai.

Tujuan peluncuran Start Up Plan ini adalah untuk mempermudah sistem operasional bisnis rintisan dalam pengaturan SDM, agar mereka dapat berkembang lebih cepat dengan cara memanfaatkan tools gratis yang disediakan oleh StaffAny.

Semua pelaku bisnis di Indonesia yang telah beroperasi kurang dari satu tahun bisa mendaftarkan diri dalam program Startup Plan StaffAny.

StaffAny hadir untuk mengoptimalkan proses pengaturan karyawan shift melalui SaaS penjadwalan yang terintegrasi secara real-time dan mampu menyederhanakan pembagian waktu untuk pekerjaan shift. Selain itu, software ini juga bisa membantu penilaian kinerja masing-masing staf dan membuat konsolidasi timesheet setiap akhir bulan.

Seiring dengan meningkatnya permintaan di industri manajemen SDM, StaffAny berhasil menggandakan ukuran perusahaan pada tahun lalu.

Start up yang berbasis di Singapura ini telah mendapatkan kepercayaan dari investor dalam penggalangan dana seri A terbaru yang dipimpin oleh GGV Capital, dengan partisipasi dari East Ventures, FreakOut Shinsei Fund, Far East Ventures, Farquhar Venture Capital dan angel investor ternama seperti Allen Shim, mantan CFO Slack.

Pasca pendanaan ini, StaffAny melakukan ekspansi ke kawasan Asia Tenggara, termasuk Indonesia, yang memiliki potensi pasar yang sangat besar, terutama dengan tingkat digitalisasi yang tumbuh pesat di kalangan pelaku UKM.

Baca juga: Aplikasi GajiGesa mungkinkan karyawan gajian lebih awal

Baca juga: Aplikasi ini memungkinkan karyawan ambil gaji di awal

Baca juga: ChristalBall, Aplikasi Pelacak Karyawan

Pewarta: Suryanto
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2022