Cilegon (ANTARA News) - Kepala Kepolisian Daerah Banten Brigjen Pol Eko Hadi S mengakui peranan ulama di Banten sangat penting dalam meredam kasus kerusuhan di Cikeusik, Kabupaten Pandeglang, sehingga tidak berlanjut dan memanas.
Ungkapan Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Banten tersebut disampaikan dalam acara Halalbihalal Ulama dan Umaro Provinsi Banten, di Cilegon, Rabu malam.
"Pelaksanaan sidang kasus Cikeusik secara umum kondusif. Kasus Cikeusik ini tidak menjadi dingin apabila peranan ulama yang ada tidak aktif," kata Kapolda.
Dia menjelaskan, jika tidak ada peranan ulama bisa terjadi kasus Cikeusik kedua. "Kalau peran-peran ini tidak dilakukan maka tidak menutup kemungkinan akan terjadi pembakaran rumah ibadah," katanya.
Untuk itu, kata Kapolda, meminta pertemuan dengan ulama dan umaro dapat ditingkatkan lagi, agar ke depan terus membawa dan menjadikan wilayah di Provinsi Banten menjadi kondusif.
"Saya harap pertemuan-pertemuan seperti ini dapat terus ditingkatkan lagi, sehingga kerukunan dan persatuan yang ada di Banten lebih meningkat lagi," katanya menambahkan.
Karena itu, Kapolda Banten mengucapkan banyak terima kasih kepada seluruh ulama dalam meredam dan mendinginkan kasus Cikeusik. "Tak henti-hentinya saya mengucapkan banyak terima kasih, Sementara itu, Direktur Utama PT KS, Fazwar Bujang mengatakan, acara halal bihalal ulama dan umaro diharapkan, lebih merekatkan diri lagi seluruh elemen masyarakat di Banten.
"Kami berharap dengan adanya acara halalbihalal ini, mampu menjadikan seluruh pihak lebih dekat dan bersatu lagi, dengan adanya persatuan yang ada, maka mampu menjadikan kerukunan dan proses pembangunan dapat dilakukan dengan cepat, demi kesejahteraan masyarakat," katanya. (ANT-152/Z002)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011