Jakarta (ANTARA) - Kementerian Dalam Negeri berupaya membangun tata kelola pemerintahan daerah yang berkualitas melalui kerja sama dengan Pemerintah Amerika Serikat melalui United States Agency for International Development (USAID).

"Kerja sama tersebut terkait dengan program tata kelola pemerintahan yang efektif, efisien, dan kuat (ERAT) yang telah dituangkan dalam Grant Implementation Agreement (GIA) pada 6 April 2021," kata Kepala Pusat Fasilitasi Kerja Sama Sekretariat Jenderal Kemendagri Heri Roni dalam keterangannya di Jakarta, Rabu.

Roni menjelaskan "ERAT" merupakan program hibah untuk meningkatkan efektivitas pemerintah daerah (pemda) melalui peningkatan kualitas pelaksanaan kebijakan dan pemberian layanan di tingkat daerah.

Program tersebut berlangsung selama 5 tahun dari 2021 hingga 2026, dengan dana hibah sebesar 38,5 juta dolar AS.

Program itu akan dilakukan di 30 kabupaten/kota dan 6 provinsi, yaitu Provinsi Sumatera Utara, Banten, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Barat, dan Nusa Tenggara Timur.

Selama tahun pertama, kata dia program tersebut telah menyelesaikan dua hal yang menjadi fokus "USAID ERAT". Pertama, tata kelola pemerintahan dan layanan publik dan kedua, co-design dalam merancang detail program di masing-masing satuan kerja di daerah.

Baca juga: Kemendagri: Kebijakan keuangan daerah saat pandemi perlu diperhatikan

Baca juga: Kemendagri bina daerah yang kurang inovatif

Daftar daerah tersebut disusun berdasarkan berbagai aspek, seperti tingkat kemiskinan pada 2020, rerata pertumbuhan ekonomi 2017 hingga 2020, indeks pembangunan manusia (IPM) 2020, indeks pembangunan gender (IPG) 2020, serta indikator pelaksanaan pemilihan kepala daerah (pilkada) pada 2020.

"Adapun, sebagai pengkategorian kabupaten/kota di masing-masing provinsi tersebut, telah disusun indeks pembangunan ERAT mencakup, leading (maju), emerging-medium (berkembang-menengah), dan emerging-low (berkembang-rendah),” kata dia..

Selain itu, lanjut dia Kemendagri telah menyampaikan surat ketertarikan kepada 30 kabupaten/kota untuk berpartisipasi dalam program ERAT. Mereka menurut dia telah menyampaikan kesedian-nya untuk menjadi lokus program tersebut.

Di tingkat kementerian/lembaga, Tim ERAT bersama pusat fasker dan sejumlah pihak terkait telah melakukan serangkaian diskusi. Langkah itu untuk membahas berbagai usulan kegiatan di lingkup masing-masing kementerian/lembaga.

Kegiatan tersebut nantinya didukung melalui program "USAID ERAT" yang dijalankan pada Maret 2022 hingga Januari 2026.

Pewarta: Boyke Ledy Watra
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2022