Seoul (ANTARA News) - Korea Utara telah meningkatkan tindakan keras kepada tentara di kota bagian timur laut yang mencuri barang-barang penduduk karena mereka tidak bisa lagi mengandalkan jatah makanan mereka, demikian sebuah laporan seperti dikutip AFP, Rabu.

Polisi militer telah ditempatkan di mana-mana di jalan-jalan kota Hyesan untuk memeriksa identitas tentara, kata Daily NK, surat kabar dalam jaringan yang dikelola oleh para pembelot dan berbasis di Seoul.

Tentara Korea Utara seharusnya menerima sekitar 800 gram (28 ons) makanan per hari dalam ransumnya, tetapi kali ini telah menyusut menjadi sekitar 540 gram, katanya.

"Mereka lapar dan ... mereka menuju pertanian lokal untuk mencuri (makanan)," kata Daily NK.

Harian ini menyambung, "Cuaca semakin dingin dan jumlah tentara yang meninggalkan posnya semakin meningkat."

Sejak Juni sebuah pusat pelatihan militer di Hyesan hanya menyerahkan sekitar 170 gram makanan. Tentara yang lapar juga telah mencuri pakaian, sepatu dan barang-barang lainnya dari rumah di siang hari bolong untuk dijual di pasar, katanya.

Korea Utara sangat mengutamakan kesejahteraan militer, tapi beberapa laporan menyebutkan bahwa tentara juga menderita kekurangan pangan sebagaimana warga sipil.

Negara itu dilanda kelaparan pada 1990-an yang menewaskan ratusan ribu rakyatnya dan sejak itu bergantung lepada bantuan pangan internasional.(*)

G003/H-RN

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2011