Perangkat smartphone asal Kanada itu mulai merambah ke pasar Indonesia sejak pertengahan 2004 dan merebut hati banyak warga Indonesia pada 2005.
Di Indonesia, jumlah pelanggan Blackberry pada Maret lalu tercatat mencapai 3 juta orang. Angka tersebut cukup tinggi mengingat mulai masuknya Android smartphone sebagai pesaing Blackberry.
Namun demikian, tidak semua pengguna Blackberry di Indonesia, yang setiap harinya bertambah sebanyak 2.000 orang itu, memaksimalkan sejumlah fitur yang dimiliki smartphone tersebut.
Seperti yang diungkapkan Vieka (24) bahwa dia tidak menggunakan paket layanan browsing dan email pada perangkat Blackberrynya karena sudah berlangganan internet di rumah.
"Saya pakai Blackberry hanya untuk chatting dan main facebook karena di rumah sudah ada internet, jadi saya pakai paket BIS (Blackberry Internet Service) yang murah," katanya di Jakarta, Selasa (20/9).
Dia menambahkan bahwa saat ini Blackberry tidak terlalu penting bagi kesehariannya. Menurutnya, untuk melakukan kegiatan di jejaring sosial bisa menggunakan komputer, sedangkan chatting dapat melalui layanan pesan singkat (sms) pada telepon genggam biasa.
"Saya membeli Blackberry karena pekerjaan saya sebelumnya sebagai operator provider GSM yang melayani komplain pelanggan tentang Blackberry. Jadi mau tidak mau saya juga harus menggunakan Blackberry," katanya.
Senada dengan Vieka, Winni Aditya juga tidak memaksimalkan fitur layanan browser dan push mail di perangkat Blackberry miliknya.
Wanita yang bekerja sebagai sekretaris di sebuah hotel tersebut mengatakan dia tidak pernah menjelajah internet melalui Blackberrynya, meskipun dia menggunakan paket BIS yang tanpa batas.
"Saya pakai paket unlimited tapi kalau mau browsing saya memilih mencari sinyal wi-fi (wireless fidelity). Kalau tidak begitu lambat banget," ucapnya.
Selain pengguna yang tidak memaksimalkan layanan fitur pada perangkat Blackberry, ada juga konsumen yang menggunakan smartphone tersebut karena pengaruh lingkungan sekitar.
Seperti Vendix (20), mahasiswa tingkat pertama jurusan Akuntansi, yang mengaku menggunakan Blackberry karena banyak temannya menggunakan perangkat telepon pintar tersebut.
"Awalnya karena teman-teman pakai BB (Blackberry), saya ingin juga punya," katanya. Ia yang juga berlangganan paket internet modem, menambahkan bahwa manfaat Blackberry baru disadarinya beberapa saat setelah membeli perangkat telepon pintar tersebut.
"Lama-lama menurut saya pakai BB ada untungnya juga, bisa setiap saat membuka email dan googling, tidak serepot kalau pakai laptop," katanya.
Dengan fitur Blackberry messenger (BBM), keberadaan perangkat telepon pintar itu menjadi semakin digemari masyarakat. Apalagi, kini dengan harga kurang dari Rp2 juta, orang sudah dapat membeli Blackberry.
"Saya pakai BB cuma untuk bbm-an, main twitter dan facebook saja. Chatting itu penting untuk memperluas pergaulan dan mengetahui perkembangan situasi terkini, seperti tawuran antara siswa SMA dan wartawan kemarin," kata Andre (26).
Pertumbuhan jumlah pengguna BBM semakin bertambah dengan pesat. Menurut juru bicara RIM Indonesia, Arum Verma, pada 2010 tercatat pertumbuhan pengguna BBM di dunia sebesar 500 persen.
(SDP-05)
Pewarta: AA Ariwibowo
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2011