New York (ANTARA News)  - Harga minyak melambung kembali pada Selasa waktu setempat (Rabu pagi WIB) karena langkah menyakinkan dalam arah krisis euro dan ekspektasi bank sentral AS akan bertindak untuk mendukung perekonomian.

Kontrak utama New York, minyak mentah light sweet untuk pengiriman Oktober, bertambah 1,19 dolar AS menjadi ditutup pada 86,89 dolar AS per barel.

Minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman November naik 1,40 dolar AS menjadi menetap di 110,54 dolar AS per barel di London.

"Hari ini kita telah melihat pembalikan lengkap dari kemarin, (ketika) kami melihat aksi jual kuat," kata Matt Smith dari Summit Energy, lapor AFP.

Meskipun situasi tegang di Eropa atas utang dan program bailout Yunani, serta S & P menurunkan peringkat utang Italia Senin malam, Smith mengatakan, "fokus bergeser ke arah selera risiko besar - kita melihat rally dalam ekuitas, kami melihat pasar minyak mentah mengambil itu."

Komoditas umumnya menguat karena pedagang juga fokus pada pertemuan dua hari dewan kebijakan Federal Reserve AS yang dimulai Selasa, Smith mengatakan.

Komite Pasar Terbuka Federal mempertimbangkan pilihan untuk menambah stimulus bagi ekonomi, seperti lebih menekan suku bunga jangka panjang untuk mencegah setiap pembalikan menuju resesi.

Pasar tampaknya tidak terpengaruh oleh ledakan di ladang minyak terbesar Irak pada Selasa yang memicu kebakaran dan menghentikan sebagian produksi minyak mentah.

Ledakan, yang mengakibatkan setidaknya 15 orang terluka, terjadi pada kompresor gas di ladang minyak Rumaila, yang berjalan di sepanjang perbatasan Irak dengan Kuwait dan dioperasikan oleh BP dan CNPC China.

Juru bicara kementerian minyak Irak Assem Jihad mengatakan kebakaran itu akhirnya padam pada 16.00 GMT setelah membakar selama delapan jam. (A026)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011