Samarinda (ANTARA News) - Satu orang tewas terkena tikaman pada perkelahian antarpemuda di Samarinda, Kalimantan Timur pada Selasa malam sekitar pukul 21.00 WITA.
Sejak Selasa malam hingga Rabu dinihari, puluhan orang terlihat mendatangi Kantor Polresta Samarinda, Polda Kalimantan Timur terkait perkelahian antarpemuda yang menewaskan Beni Octavianus, seorang mahasiswa sebuah perguruan tinggi negeri di Samarinda tersebut.
Tidak diketahui secara pasti maksud kedatangan puluhan orang tersebut termasuk beberapa tokoh pemuda Kaltim yang juga terlihat berada diantara warga yang mendatangi Kantor Polresta Samarinda.
Puluhan personil Satuan Samapta, Intelkam dan Satuan Reskrim terlihat disiagakan di depan Kantor Polresta Samarinda.
Bahkan, wakil Walikota Samarinda, Nusyirwan Ismail bersama Kepala Bagian Humas dan Protokol Sekretariat Kota Samarinda, Erham Yusuf, sekitar pukul 01.00 WITA juga terlihat mendatangi Kantor Polresta Samarinda dan langsung melakukan pertemuan dengan Kapolresta Samarinda, Komisaris Besar Arkan Hamzah, Wakapolresta Samarinda, Ajun Komisaris Fadjar Abdillah serta Kasat Reskrim Polresta Samarinda, Ajun Komisaris Arif Budiman.
Nusyirwan Ismail dan Erham Yusuf baru meninggalkan Polresta Samarinda setelah melakukan pertemuan dengan Arkan Hamzah dan Fadjar Abdillah sekitar hampir setengah jam.
"Terkait perkelahian yang menyebabkan tewasnya Beny Octavianus, kami telah menangkap dua pelaku yakni A dan M. Keduanya merupakan pelaku penikaman dan pemilik senjata tajam," ungkap Kasat Reskrim Polresta Samarinda, Komisaris Arif Budiman, Rabu dinihari.
Keduanya kata dia telah ditetapkan tersangka dan dijerat pasal 338 junto 351 ayat 3 KUHPidana tentang penganiayaan yang menyebabkan orang lain meninggal dunia.
"Kedua pelaku berhasil kami tangkap sesaat setelah peristiwa itu berlangsung bersama barang bukti pisau yang digunakan pelaku menikam korban. Keduanya ditangkap tidak jauh dari lokasi perkelahian," kata Arif Budiman.
Perkelahian yang menyebabkan tewasnya Beny Octavianus itu kata Arif Budiman bermotif pemerasan.
"Sebelum terjadi perkelahian salah seorang rekan korban mendatangi pelaku yang tengah berkumpul dan langsung meminta uang. Setelah sempat terjadi adu mulut rekan korban memanggil Beny Octavianus sehingga keduanya mendatangi A dan M. Saat itulah terjadi perkelahian yang menyebabkan tewasnya korban dengan luka tikam pada rusuk kiri atas," ungkap Arif Budiman.
Hingga Rabu dinihari sekitar pukul 02.00 WITA, kedua tersangka bersama beberapa saksi terlihat masih menjalani pemeriksaan di Polresta Samarinda.
Sementara, walaupun puluhan massa yang sebelumnya berkumpul di pintu masuk Kantor Polresta Samarinda telah membubarkan diri namun belasan polisi dari Satuan Samapta masih terlihat berjaga-jaga. (A053/T010)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011