"Untuk wilayah perairan Arafura mulai dari Merauke sampai di Timika sekarang ini relatif kondusif karena kondisi pantainya yang berlumpur tidak cukup baik untuk kapal-kapal bisa merapat. Pantainya landai bahkan sampai jarak dua kilometer masih landai dan lumpur," ujar dia, kepada awak media di Timika, Rabu.
Dengan kondisi geografis dan topografis pesisir pantai selatan Papua yang berlumpur dan landai itu, menurut dia, menjadi kurang ideal bagi kapal-kapal asing untuk melakukan pencurian ikan dan berbagai tindak kejahatan di wilayah perairan lainnya.
Meskipun begitu, katanya, jajaran TNI AL didukung oleh semua komponen terkait lainnya terus meningkatkan patroli dan pengawasan untuk menjaga kelangsungan ekosistem perairan Arafura dari gangguan kapal-kapal asing yang datang mencuri ikan yang sangat kaya di wilayah tersebut.
"Tetap kita waspada, karena yang kecil-kecil itu pasti masih ada, apalagi kita bertetangga langsung dengan Papua Nugini dan Australia. Dan itu sudah kita antisipasi dengan mengerahkan kapal kapal-angkatan laut. Alhamdulillah sampai saat ini untuk hal-hal besar belum ada di wilayah kami," ujar dia, yang baru menggantikan Brigadir Jenderal TNI (Mar) Edy Prakoso.
Ia menyebut kapal-kapal TNI AL di bawah kendali Satuan Tugas Komando Armada terus berkeliling hingga wilayah perairan Merauke untuk menjaga kedaulatan negara RI dari berbagai potensi gangguan termasuk kasus pencurian ikan oleh kapal-kapal asing.
"Kapal-kapal perang selalu ada, kalau berlayar sampai di Merauke dia akan sandar untuk mengisi bahan bakar dan selanjutnya akan operasi lagi berkeliling wilayah Indonesia," jelasnya.
Adapun untuk melakukan pengawasan dan pemantauan dalam jarak dekat, setiap hari satuan patroli Pangkalan Utama TNI AL XI/Merauke selalu rutin beroperasi.
Pangkalan Utama TNI AL XI/Merauke memiliki area jangkauan wilayah yang cukup luas meliputi perairan selatan Papua mulai dari Merauke hingga Kabupaten Mimika.
Kasus pencurian ikan oleh kapal-kapal berbendera asing terutama dari Tiongkok marak terjadi di wilayah perairan Arafura pada beberapa tahun lalu.
Sebagian kapal asing berbendera China itu sudah tenggelam di perairan Pomako, Distrik Mimika Timur, namun ada beberapa lagi kabur dari kolam bandar perairan Pomako setelah beberapa bulan ditangkap aparat gabungan.
Pewarta: Evarianus Supar
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2022