London (ANTARA News) - Harga minyak `rebound` (berbalik naik) pada Selasa waktu setempat dari penurunan tajam baru-baru ini, sejalan dengan kenaikan menggembirakan pada pasar ekuitas, karena investor mengesampingkan berita penurunan peringkat utang Italia.
Kontrak utama New York, minyak mentah light sweet untuk pengiriman Oktober, melonjak 1,26 dolar AS menjadi 86,96 dolar AS per barel.
Minyak Brent North Sea untuk pengiriman November melompat 1,64 dolar AS menjadi 110,78 dolar AS per barel pada akhir transaksi sore di London.
"Harga minyak mentah rebound kuat pada Selasa, dalam sebuah koreksi yang lebih tinggi, karena sentimen pasar secara umum membaik," kata analis Sucden Myrto Sokou, lapor AFP.
"Peningkatan momentum di pasar ekuitas global memberikan dukungan lebih lanjut."
"Namun, kondisi ekonomi dan politik di seluruh zona euro terlihat cukup tentatif pada saat ini, sehingga investor harus tetap berhati-hati karena kenaikan baru-baru ini mungkin berumur pendek."
Pembicaraan tentang dana penyelamatan utang Yunani terseret ke dalam hari kedua pada Selasa atas tangguhnya persyaratan Uni Eropa-IMF.
Menteri Keuangan Yunani Evangelos Venizelos mengadakan konferensi jarak jauh dengan kepala auditor dari Uni Eropa, Dana Moneter Internasional dan Bank Sentral Eropa pada 17.00 GMT.
"Kesimpulan dari konferensi jarak jauh putaran kedua antara pemimpin Yunani dan Uni Eropa/IMF malam ini mungkin cukup penting bagi ekonomi negara itu dan kondisi ekonomi global," tambah Sokou.
Athena berada di bawah tekanan untuk mengencangkan penghematan dan mempercepat penjualan aset untuk membuka dana pinjaman sebelum uangnya habis bulan depan.
Pasar saham Eropa rally pada perdagangan gugup pada Selasa, karena investor ekuitas juga mengesampingkan pnurunan peringkat Italia untuk fokus pada pertemuan kebijakan moneter Federal Reserve AS.
Standard & Poor`s telah menurunkan penilaian utang Italia, mengutip kelemahan ekonomi, fiskal dan politik dalam pukulan baru untuk pemerintahan koalisi Silvio Berlusconi yang rapuh.
Lembaga pemeringkat mengatakan telah menurunkan peringkat utang Italia menjadi "A/A-1" dari "A+/A-1+" karena "melemahnya prospek pertumbuhan ekonomi Italia."
Berita ini muncul pada saat yang sangat sensitif dalam drama utang zona euro, yang sejauh ini telah menyaksikan dana talangan besar untuk negara yang dilanda utang Yunani, Irlandia dan Portugal.
Banyak analis mengatakan bahwa Italia dan Spanyol bisa menjadi domino kejatuhan berikutnya dalam krisis yang bergerak cepat.
Harga minyak telah merosot pada Senin karena kekhawatiran bahwa Yunani di ambang default (gagal bayar), sementara pasar juga diguncang oleh perseteruan politik yang sedang berlangsung tentang pengurangan defisit di Amerika Serikat.
Pasar melihat ke depan untuk pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC), badan utama kebijakan Federal Reserve AS, untuk melihat apakah pihaknya mengambil tindakan untuk meningkatkan perekonomian Amerika yang sedang sakit. FOMC memulai pertemuan dua hari pada Selasa. (A026)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011