Pemerintah dan rakyat Palestina sangat berharap Indonesia bisa tampil menjadi mediator atau juru damai yang adil bagi faksi-faksi di Palestina yang masih terpecah belah
Jakarta (ANTARA) - Organisasi sosial kemanusiaan untuk korban perang, konflik dan bencana alam yang bergerak dalam bidang kegawatdaruratan kesehatan "Medical Emergency Rescue Committee" (MER-C) Indonesia meminta agar pemerintah Indonesia bisa berperan lebih besar untuk mendukung kemerdekaan Palestina.
"Indonesia bisa melakukan hal yang lebih besar dari apa yang telah dilakukan selama ini, namun kita belum percaya diri atau belum fokus. Salah satu contohnya kita masih ragu-ragu membuka komunikasi dengan pihak selain Fatah misalnya. Kita masih ragu untuk berkomunikasi dengan pihak Hamas, sedangkan Hamas merupakan faksi terbesar di Palestina," kata Ketua Presidium MER-C dr Sarbini Abdul Murad dalam taklimat media yang diterima di Jakarta, Rabu.
Menurut dia, Indonesia harus membangun komunikasi dengan semua pihak yang ada di Palestina sehingga Indonesia didengar oleh semua pihak di sana.
Ia menyatakan pemerintah dan rakyat Palestina sangat berharap Indonesia bisa tampil menjadi mediator atau juru damai yang adil bagi faksi-faksi di Palestina yang masih terpecah belah.
Hal ini, kata dia, berdasarkan pengalaman MER-C bertahun-tahun berkiprah di Palestina.
"Pengalaman bertahun-tahun ini membuat saya semakin yakin Indonesia adalah pihak yang paling didengar oleh Palestina. Ini perlu menjadi perhatian bersama," katanya.
Sarbini juga menjelaskan mengenai fase-fase pembelaan terhadap Palestina.
Fase pertama adalah bantuan kemanusiaan dimana pada fase ini menurutnya semua senang dan bahagia melakukannya.
"Inilah yang saat ini sedang kita lakukan," katanya.
Namun pihaknya berharap agar Indonesia tidak berlama-lama pada fase bantuan kemanusiaan saja.
Dia mendorong agar fase bantuan kemanusiaan tetap dilakukan dan memulai untuk fase berikutnya yaitu fase perlawanan meskipun nantinya akan ada pihak yang senang dan tidak senang.
Untuk itu, MER-C mengajak semua LSM peduli Palestina untuk memulai fase ini, salah satunya dengan bersama-sama memboikot produk-produk Israel, seperti Gerakan BDS (Boycott, Divestment and Sanction).
Pihaknya juga mengingatkan agar Indonesia tidak ambivalen dalam memberikan dukungan terhadap Palestina,
"Satu sisi kita mendukung kemerdekaan Palestina. Sisi lain, kita bermain mata dengan Israel. Ini adalah fungsi DPR terutama Komisi I, yaitu bagaimana mengawasi pihak-pihak yang bermain mata dengan Israel," katanya.
Untuk itu dia berharap supaya dukungan Indonesia terhadap Palestina tidak hanya di forum-forum internasional namun juga ada upaya untuk menekan orang-orang di pemerintahan yang 'bermain mata' dengan Israel.
"Semua kekuatan anak bangsa harus kita gunakan untuk menekan Israel," demikian Sarbini Abdul Murad.
Baca juga: MER-C harap Indonesia memainkan peran lebih untuk Palestina
Baca juga: Safari kemanusiaan untuk Palestina
Baca juga: MER-C hargai bantuan Denmark untuk Palestina
Baca juga: Khidmat MER-C bersama anak bangsa di Gunung Semeru
Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2022