Saya minta untuk mendata terkait bangunan liar

Malang, Jawa Timur (ANTARA) - Pemerintah Kota Malang segera melakukan penertiban bangunan liar yang berada di Daerah Aliran Sungai (DAS), yang ditengarai sebagai salah satu pemicu terjadinya bencana banjir di wilayah tersebut.

Wali Kota Malang Sutiaji di Kota Malang, Jawa Timur, Rabu mengatakan bahwa saat ini pihaknya masih melakukan upaya pendataan terkait adanya bangunan liar yang berada pada DAS di kawasan Jalan Simpang Teluk Bayur, Kelurahan Pandanwangi, Kecamatan Blimbing.

"Masih saya minta untuk mendata terkait bangunan liar. Jika memang liar, kami akan memberitahukan terlebih dahulu (sebelum dibongkar)," kata Sutiaji.

Sutiaji menjelaskan, saat ini pihaknya melalui Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPRPKP) tengah melakukan upaya normalisasi aliran sungai yang berada di titik tersebut.

Menurut dia upaya normalisasi tersebut dengan melakukan pengerukan dan melakukan penertiban bangunan yang menghalangi aliran air. Pemerintah Kota Malang akan melakukan pengerukan dan penertiban bangunan liar tersebut dalam waktu dekat.

Baca juga: Banjir di Kota Malang disebabkan hujan intensitas tinggi

Baca juga: Hujan deras akibatkan sejumlah titik di Kota Malang banjir


Sebagai informasi, pada aliran Sungai Kalisari di kawasan Jalan Simpang Teluk Bayur, ditemukan adanya sebuah bangunan yang menghambat aliran air. Bangunan tersebut didirikan pada sempadan sungai dan ditengarai menyebabkan adanya penyempitan aliran air.

"Kami akan menyampaikan kepada ahli waris (karena pemilik bangunan sudah meninggal dunia). Kalau bisa, mereka sendiri yang membongkar bangunan itu," ujarnya.

Pada Senin (15/3), hujan deras dengan intensitas tinggi mengguyur wilayah Kota Malang, Jawa Timur dan menyebabkan banjir pada titik-titik yang tersebar di lima kecamatan yang ada di Kota Malang. Setidaknya ada sebanyak 25 titik yang dilaporkan terjadi banjir di wilayah itu.

BPBD Kota Malang menyatakan bahwa banjir tersebut disebabkan hujan yang sangat deras dengan durasi yang cukup lama. Hal tersebut membuat sistem drainase yang ada di sejumlah titik di wilayah Kota Malang tidak mampu menampung aliran air hujan.

Salah satu titik banjir yang cukup parah adalah di Jalan Simpang Teluk Bayur, Kelurahan Pandanwangi, Kecamatan Blimbing, Kota Malang. Di titik tersebut, ketinggian air dilaporkan mencapai 2,5 meter pada saat terjadi hujan intensitas tinggi.

Baca juga: Risma koordinasi dengan BNPB perbaiki rumah korban banjir bandang

Baca juga: BPBD Kota Malang catat 600 keluarga terdampak banjir bandang

Pewarta: Vicki Febrianto
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2022