"Tiga tahun lagi, saya ingin dua tahun di GP2 bisa lebih matang, kalau saya naik GP2 di tahun mendatang, saya akan belajar sebanyak mungkin karena saingannya akan lebih ketat," kata Rio Haryanto di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Selasa, seusai bertemu Wapres Boediono.
Menurut pembalap kelahiran Solo 1993 itu, GP2 memiliki tantangan yang lebih berat dengan persaingan yang lebih ketat. Untuk itu, GP2 menjadi pembelajaran yang tepat sebelum masuk ke F-1.
Ia menambahkan, sebagai orang Asia yang berkompetisi di Eropa, dirinya harus bekerja lebih keras. Hal ini karena, sebagai orang Asia, dirinya harus beradaptasi dengan karakter daerah, iklim, cuaca serta kebudayaan Eropa.
Saat ini, ia mengatakan, tengah menyelesaikan seri GP3 2011, sehingga pada 2012 nanti ia berharap sudah dapat naik kelas ke GP2.
Sementara itu, pihaknya kini tengah mencari dukungan dari berbagai pihak untuk menjadi sponsor dalam GP2 nanti. Menurut dia, perlombaan di seri GP2 membutuhkan biaya hingga tiga kali lipat lebih besar dibandingkan pada GP3.
Untuk itu, Rio Haryanto juga meminta dukungan dari Pemerintah melalui pertemuannya dengan Wakil Presiden Boediono , Selasa. Rio mengharapkan dukungan pemerintah terhadap dirinya lebi besar dari tahun ini.
Pada seri GP3 2010 dia mampu menduduki klasemen akhir di posisi ke-5. Rio Haryanto sempat menduduki juara pertama pada seri 2 race 2 di Istanbul Turki, 30 Mei 2010. Rio juara dua pada seri 4 race 1 di sirkuit Silverstone, Inggris.
Rio merupakan pembalap termuda di dunia yang mengikuti tes mengemudi F1. Rio ikut tes drive F1 pada 16 November 2010. Saat itu menginjak umur 17 tahun.
(T.M041)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011