Asosiasi: Transisi 3G ke 4G mempercepat transformasi digital nasional

Jakarta (ANTARA) - Sekjen Asosiasi Penyelenggara Telekomunikasi Seluruh Indonesia (ATSI) Marwan O. Baasir mengatakan rencana untuk menyuntik mati jaringan 3G dan berganti sepenuhnya ke 4G sebagai jaringan utama merupakan salah satu upaya percepatan transformasi digital nasional

"ATSI mendukung kebijakan pemerintah untuk menghapus jaringan 3G, seiring dengan mulai ditinggalkannya 3G di berbagai negara, dan dengan jaringan 4G dan kehadiran 5G yang dalam kondisi saat ini, jauh lebih efisien (penggunaannya)," kata Marwan dalam acara diskusi hibrida, Rabu.

Lebih lanjut, Marwan mengatakan trafik penggunaan jaringan 3G cenderung kecil dan terus menurun. "Kurang dari 10 persen," kata dia.

Edukasi yang cukup masif digaungkan sejak beberapa tahun lalu, lanjut Marwan, kian mendorong masyarakat sebagai pengguna (user) untuk menggunakan layanan 4G, karena lebih efisien dari berbagai aspek.

"Selain itu, 4G memberikan manfaat yang lebih baik kepada user. Mulai dari kecepatan akses, kenyamanan penggunaan, dan pengalaman user akan jauh lebih baik, serta memberikan kemudahan masyarakat untuk mengadopsi layanan digital lainnya," kata Marwan.

Ada pun Marwan menyebutkan rencana untuk sepenuhnya menghapus 3G dinilai baik di tengah keterbatasan spektrum frekuensi. Menurut dia, pemangkasan ini nantinya bisa digunakan untuk mendukung layanan 4G bahkan 5G.

"Coverage 4G semakin luas di Indonesia. Penataan ulang 3G ke 4G masih berlangsung dan diharapkan berdampak baik kepada masyarakat," kata Marwan.

Ia berharap, selama proses peralihan ini, seluruh operator seluler dapat turut menyosialisasikan dan memberi imbauan kepada masyarakat luas agar bisa memanfaatkan layanan jaringan 4G.

"Diharapkan pula komitmen dan upaya operator seluler untuk melakukan percepatan peralihan jaringan sepenuhnya dapat membantu upaya pemerintah untuk transformasi digital yang merata dan dapat dinikmati oleh masyarakat Indonesia di berbagai wilayah, memperkuat ekonomi, dan menjadikan masyarakat Indonesia lebih tangguh," ujar Marwan.