Jakarta (ANTARA News) - Pasar mata uang Asia kembali mendapat tekanan terhadap dolar Amerika Serikat (AS), termasuk rupiah yang melemah 10 poin, Selasa sore, dipicu dari pemangkasan peringkat utang Italia yang membuat pasar global kembali tertekan.

Nilai tukar mata uang rupiah yang ditransaksi antarbank di Jakart,  Selasa sore, kembali bergerak melemah sebesar 10 poin ke posisi Rp8.880 dibanding sebelumnya Rp8.870 per dolar AS.

"Rupiah kembali terpuruk terhadap dolar AS menjelang sesi siang sempat mencatat posisi Rp9.040 per dolar AS, padahal di awal perdagangan, dolar masih berada di level pembukaan Rp8.850," kata Analis Monex Investindo Futures, Johanes Ginting, di Jakarta, Selasa.

Ia mengemukakan, koreksi nilai tukar rupiah sudah terjadi sejak awal pekan ini, dalam beberapa perdagangan terakhir, secara perlahan rupiah terus melemah.

Mengantisipasi hal itu, kata dia, diperkirakan sejak pagi tadi pihak Bank Indonesia (BI) sudah melakukan intervensi di pasar uang untuk menjaga nilai tukar rupiah terhadap dolar AS tidak terkoreksi terlalu dalam.

"Dengan begitu, masyarakat tidak perlu panik atas pelemahan nilai tukar rupiah ini. Pelemahan ini hanya bersifat sementara," katanya.

Analis Samuel Sekuritas, Lana Soelistianingsih, berpendapat bahwa pasar Asia yang masih dalam tekanan termasuk nilai tukar membuat rupiah bersama won Korea tercatat melemah paling tajam.

Ia mengemukakan, pemangkasan peringkat utang Italia membuat pasar global terpuruk sehingga berimbas ke pasar Asia.

"Di tengah sentimen ketakutan investor global, Standard & Poor`s (S&P) memangkas peringkat utang Italia dari `A+` menjadi `A` dengan outlook negatif, dengan pertimbangan pelemahan ekonomi global dan pemerintahan yang rentan di Italia," katanya.

Ia menyatakankan, S&P juga menurunkan target pertumbuhan ekonomi Italia dari 1,3 persen menjadi 0,7 persen untuk tahun 2011 sampai dengan 2014.

"Perlambatan ekonomi ini diperkirakan membuat pemerintah Italia akan mengalami kesulitan fiskal, dan target defisit anggaran akan sulit dicapai," katanya.

Sementara itu,  Bank Indonesia pada Selasa mencatat mata uang rupiah melemah terhadap dolar AS menjadi Rp8.980 dibanding pada harga hari sebelumnya Rp8.805. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2011