Pada kuartal terakhir, Apple menjual 9,5 juta unit iPad sedangkan RIM hanya menjual 200 ribu unit PlayBook. Dalam bahasa lain, Apple lebih banyak menjual iPad dalam dua hari dibanding RIM yang menjual PlayBook dalam tiga bulan. Tak heran, pendapatan RIM berkurang setengah pada periode yang sama.
Beberapa komentator Internet bertanya-tanya, apakah RIM akan terus bertahan di pasar, meski Nokia yang terus merugi ternyata bisa bertahan di pasar.
RIM banyak memiliki mitra perusahaan besar yang terikat dengan produk perusahaannya - tapi tetap saja, RIM belum melakukan pemulihan.
Mengapa tablet PlayBook tidak populer di pasar ? apa karena tidak memiliki fitur email sehingga pengguna harus menggunakan handset BlackBerry untuk menghubungkannya?
Atau, ukuran layar PlayBook terlampau kecil ? mungkin karena pelanggan bisnis RIM sangat mungkin memakai laptop dan tidak membutuhkan tablet yang berlayar 7 inchi tersebut. Mungkin juga karena PlayBook tidak memiliki aplikasi yang bisa mengubah perangkat keras biasa menjadi perangkat menarik.
Di sisi lain, PlayBook adalah perangkat yang indah dengan spesifikasi yang baik. Berbeda dengan HP TouchPad yang sangat lambat dalam melakukan beberapa kinerja dasar.
Pendiri dan Kepala Eksekutif RIM Mike Lazaridis meyakinkan investor bahwa peremajaan tablet PlayBook sangatlah penting untuk bisa menjalankan aplikasi Google Android dan kendala tidak bisa mengirimkan email cepat terselesaikan.
Manajemen RIM berkomitmen agar produknya diterima baik pelanggan. Namun faktanya, hanya Apple yang mendominasi pasar dengan iPad dan iPhone. Karena itu, RIM perlu menggabungkan penawaran BlackBerry dengan PlayBook.
Jadi selama pelanggan terus menggunakan ponsel, apakah mereka pembisnis, atau penggemar remaja, tampaknya tidak mungkin RIM melepas PlayBook.
Apa yang harus RIM lakukan ? Fokus pada bisnisnya dan meluncurkan produk yang berbasis sistem operasi terbaru QNX untuk terus bersaing di pasar.
(adm)
sumber : Telegraph
Penerjemah: Adam Rizallulhaq
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2011