Jakarta (ANTARA) - Perusahaan teknologi keuangan Flip mengumumkan penurunan biaya transfer uang ke Singapura menjadi Rp29 ribu di mana sebelumnya senilai Rp65 ribu.
Penurunan biaya transfer uang ke Singapura hingga lebih dari 50 persen ini sebagai wujud Flip dalam mendukung inklusi keuangan melalui solusi remitansi Flip Globe.
Baca juga: AFPI akan perkuat peran percepat pemulihan ekonomi nasional
"Penurunan biaya transfer uang ke Singapura melalui Flip Globe ini merupakan langkah Flip guna mendukung geliat ekosistem ekonomi digital di Indonesia dengan harapan ke depannya semakin banyak masyarakat yang memanfaatkan solusi yang aman dan berlisensi Bank Indonesia," kata VP Enterprise Growth & Business Development Flip Henri Halim melalui keterangannya, Rabu.
Head of Marketing Flip Andri Rahmad Wijaya menambahkan, transfer uang ke Singapura menjadi salah satu tujuan yang paling diminati oleh masyarakat melalui Flip Globe.
"Oleh karena itu, Flip melakukan improvement dengan menurunkan biaya transfer uang ke Singapura. Ini merupakan biaya yang paling murah jika dibandingkan dengan layanan transfer uang ke luar negeri lainnya, kata Andri.
Flip Globe merupakan salah satu solusi teknologi keuangan yang dihadirkan oleh Flip untuk membantu individu maupun bisnis melakukan transfer uang ke luar negeri.
Terlisensi di Bank Indonesia (BI), Flip Globe saat ini telah menyediakan layanan transfer uang ke lebih dari 40 negara di dunia, antara lain Singapura, Malaysia, Jepang, Korea Selatan, India, Thailand, China, Filipina, Australia, Hongkong, Inggris, Vietnam, Prancis, dan beberapa negara lain.
Melalui Flip Globe, masyarakat dapat mengirim uang dari Indonesia ke luar negeri dengan aman, mudah, dan terjangkau.
Lebih lagi, Flip Globe menerapkan transparansi atau tanpa adanya biaya tersembunyi serta mekanisme kurs pengiriman uang yang lebih murah dibandingkan jasa kirim uang ke luar negeri lainnya.
"Dengan penurunan biaya transfer uang ke Singapura ini, diharapkan dapat semakin menguatkan Flip sebagai layanan transfer uang yang terpercaya untuk semua dan membantu lebih banyak masyarakat, baik untuk kebutuhan personal maupun bisnis atau perusahaan," tutup Henri.
Baca juga: AFPI: "Gap" kredit yang masih tinggi dorong kinerja industri fintech
Baca juga: Riset: Fintech industri yang alami pertumbuhan karyawan tercepat
Baca juga: AFPI: "Gap" kredit yang masih tinggi dorong kinerja industri fintech
Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2022