Washington (ANTARA News) - Presiden AS Barack Obama dan Kanselir Jerman Angela Merkel, Senin, berbicara melalui telepon untuk membahas kebutuhan tindakan terhadap krisis zona euro dan Timur Tengah, kata Gedung Putih.

Kedua pemimpin telah meningkatkan frekuensi percakapan terbaru mereka sebelum Obama menghadiri sidang Majelis Umum PBB (UNGA) di New York, yang kemungkinan didominasi oleh tawaran Palestina untuk pengakuan kenegaraannya, lapor AFP.

"Kedua pemimpin sepakat bahwa tindakan bersama akan dibutuhkan dalam beberapa bulan ke depan untuk mengatasi tantangan ekonomi saat ini dan untuk menjamin pemulihan ekonomi global," kata pernyataan Gedung Putih.

"Mereka juga membahas perdamaian Timur Tengah, dan Presiden berterima kasih kepada Kanselir untuk komitmennya terhadap proses perdamaian dan keterlibatan pribadinya dengan pihak-pihak untuk memfasilitasi kembali ke pembicaraan langsung."

Dalam sebuah pernyataan Gedung Putih pada pembicaraan telepon sebelumnya antara Merkel dan Obama di akhir Agustus, para pejabat juga mengatakan kedua pemimpin menyerukan "aksi bersama" untuk memacu penciptaan lapangan kerja dan pemulihan dalam ekonomi global.

Pada Senin pagi, Menteri Keuangan AS Timothy Geithner mengatakan Amerika Serikat memiliki taruhan besar dalam membantu Eropa menemukan "strategi yang lebih efektif" untuk mengatasi krisis keuangan.

Geithner, baru saja kembali dari perjalanan ke Polandia di mana dia dilaporkan menunjukkan kekhawatiran "risiko bencana" ke pasar dari krisis utang Yunani, mengatakan pada Gedung Putih bahwa Eropa memiliki kemauan untuk memerangi tantangan.

"Kami memiliki pertaruhan besar sebagai sebuah negara dalam membantu mereka berurusan dengan tantangan mereka. Kami memiliki taruhan ekonomi yang besar, taruhan keuangan."

"Jadi kami bekerja sangat erat dengan mereka dan menjadi sangat mendukung dan karena mereka mencoba untuk merancang strategi yang lebih efektif."

"Apakah ada kemauan politik di sana? Saya percaya ada."

Geithner mekan lalu dalam sebuah pertemuan tertutup memperingatkan para bankir di Polandia bahwa perpecahan mendalam di zona euro atas krisis utang Yunani menimbulkan "risiko bencana," Dow Jones Newswires melaporkan.

"Apa yang sangat merusak tidak hanya melihat perpecahan dalam perdebatan mengenai strategi di Eropa tetapi konflik yang berkepanjangan antara negara dan bank sentral," katanya, memperingatkan bahwa "pemerintah dan bank sentral perlu mengeluarkan risiko bencana dari pasar." (A026)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011