PBB (ANTARA News) - Presiden Palestina Mahmud Abbas telah memberitahu secara resmi Sekjen PBB Ban Ki-moon bahwa ia akan mengajukan permintaan keanggotaan Palestina di badan dunia itu pada hari Jumat (23/9), kata seorang pejabat PBB.
Abbas dan Ban juga membicarakan upaya-upaya internasional untuk menghindari pertikaian mengenai upaya tersebut dalam satu jam pertemuan setelah kedatangan pemimpin Palestina itu di New York, Senin, untuk melakukan upaya minta pengakuan PBB terhadap negara Palestina, lapor AFP.
Amerika Serikat telah berjanji akan memveto permintaan itu ke Dewan Keamanan, yang dapat mendukung keanggotaan tersebut.
"Presiden Abbas telah memberitahu sekretaris jendral mengenai maksudnya untuk mengajukan pada sekretaris jendral pada Jumat, permintaan bagi keanggotaan Palestina di Perserikatan Bangsa-bangsa," kata juru bicara PBB Martin Nesirky.
"Sekjen telah memberitahu presiden Abbas mengenai keinginannya untuk melakukan tugas-tugasnya menurut Piagam PBB."
Dalam tanggapannya, Ban "menekankan keinginannya untuk menjamin bahwa masyarakat internasional dan kedua pihak itu dapat menemukan sebuah jalan maju untuk memulai kembali pembicaraan dalam kerangka kerja yang sah dan seimbang", kata Nesirky pada para wartawan.
Ban "telah membicarakan dengan presiden Abbas, upaya-upaya tanpa henti oleh Kuartet dalam masalah ini", kata juru bicara PBB itu, merujuk ke Kuartet diplomatik mengenai Timur Tengah yang terdiri atas AS, Rusia, Uni Eropa dan PBB.
"Presiden Abbas menekankan komitmennya pada solusi yang dirundingkan," katanya.
Dewan Keamanan yang memiliki 15 anggota yang dapat mendukung permintaan Palestina bagi keanggotaan penuh di PBB itu. Tapi Majelis Umum PBB dapat memutuskan sendiri untuk memberikan status anggota peninjau yang ditingkatkan dan tidak ada veto mungkin. (S008)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011