Nunez mencetak golnya pada menit ke-77 memanfaatkan perjudian keliru yang dilakukan oleh kiper Andre Onana mengantisipasi sepak pojok kiriman Alex Grimaldo dan penyerang berusia 22 tahun itu kemudian memenangi duel udara dengan Jurrien Timber demi menanduk bola ke dalam gawang Ajax.
Penyerang asal Uruguay itu kemudian tak mampu menuntaskan pertandingan karena cedera dan harus ditarik keluar digantikan oleh Diogo Goncalves hanya empat menit setelah mencetak gol penting tersebut, tetapi Benfica berhasil mengawal keunggulan 1-0 atas Ajax hingga peluit bubaran terdengar di Johan Cruijff Arena.
Kinerja kuartet lini belakang Benfica yang dihuni Gilberto, Nicolas Otamendi, Jan Vertonghen dan Grimaldo patut mendapat acungan jempol atas penampilan solid mereka dalam kemenangan kali ini setelah sukses membuat penguasaan bola lebih dari 68 persen milik Ajax berakhir tanpa satu gol pun.
Baca juga: Ajax imbangi tuan rumah Benfica 2-2
Gelandang jangkar kreatif Ryan Gravenberch jadi penampil terbaik Ajax yang nyaris memecahkan kebuntuan lebih awal bagi tuan rumah bila saja tembakan jarak jauhnya tak dimentahkan penyelamatan akrobatik kiper Odisseas Vlachodimos pada menit ke-36.
Bagi Ajax hasil ini sekaligus menggagalkan upaya mereka mengulangi keberhasilan meraih empat kemenangan kandang beruntun di kancah Liga Champions setelah terakhir kali melakukannya pada 1996.
Benfica sukses meredam modal besar Ajax yang sebelum pertandingan kali ini mencatatkan tujuh kemenangan kandang beruntun di semua kompetisi dengan catatan gemilang hanya kebobolan dua gol sembari mencetak sedikitnya tiga gol di tiap laga dalam periode itu.
Atas keberhasilan itu, Benfica untuk pertama kalinya kembali bisa melangkah ke perempat final Liga Champions setelah musim 2015/16. Kala itu kiprah mereka berakhir di tangan Bayern Muenchen usai imbang 2-2 di leg pertama dan kalah 0-1 di leg kedua, demikian catatan situs resmi UEFA.
Baca juga: Benfica harapkan permainan terbuka saat lawan Ajax
Baca juga: Erik ten Hag bilang Ajax buang kesempatan kalahkan Benfica
Pewarta: Gilang Galiartha
Editor: Teguh Handoko
Copyright © ANTARA 2022