Ketua DPD AMPHURI Jawa Timur Muhamad Sufyan saat dikonfirmasi di Sidoarjo, Selasa, mengatakan pihaknya sangat berterima kasih dan mengapresiasi atas terselenggaranya pemberangkatan jamaah umrah tersebut.
"Karena sekitar dua tahun ini, selama pandemi, perjalanan keluar negeri tidak diperbolehkan termasuk pelaksanaan umrah karena ada pandemi COVID-19," ujarnya.
"Antrean umrah pada tahun 2020 sekitar 12 ribu jamaah khusus di Jatim. Kemudian di tahun 2021 sampai sekarang berkurang, menyusul dibukanya keberangkatan umrah oleh Kemenag sejak tanggal 8 Januari 2022. Sudah berkurang 3 ribu jamaah," katanya.
Baca juga: Garuda Indonesia mulai layani penerbangan umrah dari Surabaya
Baca juga: Wagub Jatim lepas 366 jamaah umrah di Bandara Juanda
Dengan dibukanya pemberangkatan jamaah umrah dari Bandara Internasional Juanda Surabaya semakin mempercepat berkurangnya antrean jamaah tunda.
"Harapan kami hingga bulan Syawal nanti antrean bisa berkurang menjadi 4 ribu jamaah saja," ujarnya.
Ia mengatakan ada beberapa faktor yang menyebabkan jamaah tunda tersebut enggan untuk berangkat saat ini salah satunya karena penambahan biaya.
"Kalau sebelumnya biaya yang harus dikeluarkan sekitar Rp28 juta kini menjadi sekitar Rp30 juta," ujarnya.
Selain itu, kata dia, kendala lainnya yaitu vaksinasi lengkap dan juga vaksinasi meningitis yang juga harus dipenuhi oleh jamaah umrah.
"Kami berharap dengan adanya banyak kelonggaran tersebut akan meningkatkan minat masyarakat untuk menjalankan ibadah umrah," ujarnya.*
Baca juga: Bandara Juanda kembali berangkatkan jamaah umrah
Baca juga: Pemerintah buka Bandara Juanda untuk perjalanan umrah
Pewarta: Indra Setiawan
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2022