Singapura (ANTARA News) - Harga minyak turun tajam di perdagangan Asia pada Senin, karena investor masih khawatir atas krisis utang di zona euro dan ekonomi Amerika Serikat yang lemah.
Kontrak utama New York, minyak mentah light sweet untuk pengiriman Oktober turun 1,32 dolar AS menjadi 86,64 dolar per barel di perdagangan sore dan minyak mentah Brent North Sea untuk
November merosot 78 sen menjadi 111,44 dolar per barel.
"Ini kekhawatiran ekonomi baru kembali karena pasar fokus sekali lagi pada masalah utang negara di Eropa," kata Vandana Hari, direktur editorial Asia di penyedia informasi energi Platts.
"Uni Eropa memaksakan kondisi baru pada Yunani untuk mengadopsi tindakan penghematan baru jika negara itu ingin terus mendapatkan dana talangan," katanya kepada AFP.
Pekan lalu, pertemuan para menteri keuangan zona euro di Polandia memutuskan untuk menunda sampai Oktober keputusan tentang pinjaman talangan delapan miliar euro (11 miliar dolar AS) yang diblokir sampai auditor Yunani yakin bahwa negara itu di jalur untuk mengurangi defisit.
Menteri Keuangan AS Timothy Geithner, yang menghadiri pertemuan itu, dan rekannya dari Jerman Wolfgang Schaeuble, juga tidak setuju tentang penanganan Eropa atas krisis utang di kawasan itu.
Setiap perselisihan dapat mempengaruhi upaya meningkatkan tindakan terkoordinasi untuk menangani krisis sebelum menjadi tidak terkendali dan memukul sistem keuangan global lebih lanjut, kata analis.
Hari mengatakan, investor juga mengatur pandangan mereka pada sebuah harapan pengumuman oleh Presiden AS Barack Obama tentang pemotongan belanja, yang bisa mengurangi permintaan di negara konsumen minyak terbesar di dunia itu.
Obama pada Senin akan menyerukan pemotongan defisit baru sebesar 3,0 triliun dolar, kata para pejabat AS.
Sentimen konsumen yang lemah di Eropa dan Amerika Serikat dapat mempengaruhi negar-negara Asia yang didorong ekspor termasuk China, di mana permintaan energi masih kuat, Hari mengatakan.
Analis lain mengatakan investor juga menunggu hasil pertemuan pada
Selasa dan Rabu dari Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) bank sentral AS, pedagang berharap akan mengumumkan langkah-langkah baru pelonggaran moneter, demikian AFP melaporkan.
(SYS/A026/A027)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011