Jakarta (ANTARA) - Duta Besar RI untuk Tunisia Zuhairi Misrawi menjajaki peningkatan ekspor kopi Indonesia dengan mengunjungi perusahaan kopi terbesar di negara itu.

"Saya punya program khusus untuk jajaki diplomasi dan peningkatan ekspor kopi di Tunisia. Sebab itu, saya mengunjungi salah satu perusahaan kopi terbesar di Tunisia, Bondin," kata Zuhairi dalam keterangan tertulis dari KBRI Tunis yang diterima di Jakarta, Selasa.

Kopi Indonesia, baik jenis robusta maupun arabica, sudah menembus pasar Timur Tengah, termasuk Tunisia, kata dia.

Ia mengatakan Bondin, yang didirikan pada 1934, sudah menguasai 50 persen pasar kopi di Tunisia.

Selama ini, perusahaan itu mengimpor kopi dari Brazil, Turki, Vietnam, Indonesia, Tanzania, Kenya, dan beberapa negara Afrika lainnya, kata Zuhairi.

Dia mengatakan kopi dari Indonesia mempunyai keistimewaan dari segi kualitas dan harga yang kompetitif.

"Jika kopi kita mampu menguasai Mesir, Arab Saudi, Qatar, dan beberapa negara lainnya, maka saatnya kita lebih serius dan agresif mengenalkan dan memasarkan kopi Indonesia. Bondin sangat tertarik dengan peradaban kopi Nusantara, dan ingin mengimpor kopi dari kita," kata dia.

Menurut Zuhairi, dari sisi prosedur yang harus dilakukan adalah mempercepat kesepakatan perdagangan Preferential Trade Agreement (PTA) yang sedang dinegosiasikan oleh Kementerian Perdagangan Indonesia dan Tunisia.

"Saya optimis kita bisa lakukan diplomasi dan meningkatkan ekspor kopi kita ke Tunisia. Responsnya sangat bagus. Setelah selesainya Preferential Trade Agreement, harga bisa sangat kompetitif dengan negara-negara lain, karena kualitas kopi kita lebih baik," kata dia.

Baca juga: KBRI promosi kopi Indonesia, wisata Bali di Polandia
Baca juga: Kedai kopi asal Indonesia kembali diresmikan di Mesir
Baca juga: ITPC Sydney promosi kopi robusta Indonesia di Australia

Pewarta: Azis Kurmala
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2022