Jakarta (ANTARA) - PT Bank Central Asia Tbk. (BCA) dan PT Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI) meluncurkan produk investasi reksa dana Manulife Saham Syariah Asia Pasifik Dollar AS (MANSYAF) untuk pasar kawasan Asia Pasifik.
“Sore hari ini kita launching satu produk reksa dana saham yang baru yang berbasis syariah dan ini offshore ya jadi kita di kawasan Asia Pasifik dalam bentuk dolar AS,” kata Wakil Presiden Direktur BCA Suwignyo Budiman dalam Virtual Press Conference Launching Kolaborasi BCA - MAMI, Selasa.
Suwignyo menyampaikan kerja sama BCA dengan MAMI merupakan bagian dari langkah perseroan untuk memberikan solusi wealth management, khususnya produk investasi bagi nasabah BCA. Ia juga memahami bahwa reksa dana merupakan instrumen investasi yang memiliki risiko cukup besar, oleh karena itu BCA memilih MAMI sebagai rekan kerjasama yang mempunyai rekam jejak kompeten dalam hal aset manajemen.
“Kita juga tidak sembarangan membuat produk ini sehingga kami berkolaborasi dengan MAMI, salah satu aset manajemen yang sangat kompeten dalam hal ini. Kita sengaja kerjasama dengan partner yang mumpuni sehingga produk in bisa kita under-kan,” ujarnya.
BCA berharap produk reksa dana baru tersebut dapat menjadi produk unggulan dan produk pilihan bagi investor atau setidaknya menjadi alternatif pilihan bagi nasabah atau masyarakat umum yang ingin berinvestasi pada momentum iklim investasi yang tengah naik.
“Jadi dengan adanya program ini merupakan pilihan bagi nasabah yang ingin berinvestasi dalam bentuk dolar AS di kawasan Asia Pasifik,”tuturnya.
Pada kesempatan yang sama, President Director PT Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI) Afifa mengatakan bahwa MAMI sebagai industri investasi terpercaya di Indonesia sangat bersemangat dalam menyambut kerjasama baru dengan BCA sebagai salah satu industri jasa keuangan yang juga besar di Indonesia.
Ia menyebut bahwa MANSYAF merupakan reksa dana saham dalam denominasi dolar AS dengan valuasi relatif baik dan margin laba yang relatif tinggi.
“Portofolio MANSYAF terdiri dari berbagai saham milik perusahaan dengan potensi pertumbuhan yang kuat dan memiliki valuasi yang sangat baik,” katanya.
Hingga akhir tahun 2021, total asset under management (AUM0 MAMI mencapai Rp113,4 triliun dan untuk AUM reksadana saja, MAMI merupakan satu-satunya manajer investasi dengan market share mencapai 2 digit yakni 10,8 persen. Sedangkan BCA mencatatkan pertumbuhan AUM investasi nasabah yang tinggi hingga lebih dari 50 persen (yoy).
Adapun produk MANSYAF bisa dibeli mulai Rabu (16/3) di seluruh kantor cabang BCA dan aplikasi Welma milik BCA. BCA juga akan memberikan benefit khusus berupa cashback hingga Rp1 juta untuk investasi MANSYAF hingga 31 Mei 2022.
Baca juga: BCA raup laba bersih Rp31,4 triliun sepanjang 2021
Baca juga: MAMI: Pasar finansial Indonesia lebih terinsulasi efek konflik Ukraina
Baca juga: BCA Syariah catat laba sebelum pajak Rp107,5 miliar di 2021
Pewarta: Kuntum Khaira Riswan
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2022