Investor di pasar Surat Berharga Negara terlihat masih sangat hati-hati dan memantau secara seksama perkembangan situasi di Ukraina
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Keuangan mencatat lelang Surat Utang Negara (SUN) pada Selasa, dipengaruhi oleh perilaku investor yang berhati-hati oleh perkembangan kondisi konflik di Ukraina.
"Investor di pasar Surat Berharga Negara terlihat masih sangat hati-hati dan memantau secara seksama perkembangan situasi di Ukraina," kata Direktur Surat Utang Negara Direktorat Jenderal Pembiayaan dan Pengelolaan Risiko Kemenkeu Deni Ridwan di Jakarta, Selasa.
Lelang rutin tujuh seri SUN menyerap dana sebesar Rp17,25 triliun dengan penawaran masuk mencapai Rp49,16 triliun. Hasil lelang ini sedikit di bawah target indikatif pemerintah sebesar Rp20 triliun.
Deni menambahkan pelaku pasar juga masih bersikap wait and see menjelang pertemuan FOMC Bank Sentral AS pada Rabu (16/3), mengingat adanya kemungkinan The Fed akan mulai menaikkan suku bunga acuan.
"Selain itu, investor juga akan mencermati pernyataan The Fed pasca FOMC meeting terkait gambaran kebijakan The Fed, gambaran tingkat inflasi dan ekonomi AS, di saat harga komoditas terutama energi yang tinggi pasca invasi Rusia," katanya.
Namun, menurut dia, minat investor pada lelang hari ini masih cukup tinggi, yang tercermin dari penawaran masuk mencapai Rp49,16 triliun, dengan bid to cover ratio sebesar 2,85 kali.
Ia memaparkan fokus investor untuk obligasi negara tertuju pada dua seri benchmark yaitu FR0091 dengan tenor 10 dan FR0092 dengan tenor 20 tahun yang mencapai 34,15 persen dari total incoming bids dan 67,83 persen dari total awarded bids.
"Selain itu, incoming bids terbesar masih pada tenor 10 tahun yaitu sebesar Rp10,06 triliun," katanya.
Sementara itu, lelang masih didominasi oleh investor domestik yang jumlahnya mencapai 96,32 persen dari total penawaran masuk. Sedangkan, partisipasi investor asing mencapai Rp1,81 triliun atau 3,68 persen dari total incoming bids.
Dari penawaran investor asing tersebut, lelang yang dimenangkan mencapai Rp1,26 triliun atau sekitar 7,29 persen dari total awarded bids, dengan mayoritas berasal dari tenor 20 tahun.
"WAY pada lelang SUN hari ini secara umum naik 3 sampai dengan 5 bps apabila dibandingkan dengan level pasar pada penutupan hari sebelumnya," kata Deni.
Sesuai dengan kalender penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) tahun 2022, lelang penerbitan SUN selanjutnya akan dilaksanakan pada 29 Maret 2022.
Baca juga: Pemerintah terbitkan SUN "private placement" senilai Rp3 triliun
Baca juga: Kemenkeu: Kondisi global pengaruhi hasil lelang SUN
Baca juga: Kemenkeu yakin obligasi RI masih menarik bagi investor global
Pewarta: Satyagraha
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2022