Timika (ANTARA News) - Penerbangan dari dan ke Bandara Mozes Kilangin Timika, Papua hingga saat ini tidak terganggu dengan adanya aksi mogok karyawan PT Freeport Indonesia.
Kepala Bidang Perhubungan Udara Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Mimika, John Rettob kepada ANTARA di Timika, Senin mengatakan sejak adanya aksi mogok karyawan Freeport pada Kamis (15/9) sampai saat ini pelayanan penerbangan pesawat komersial maupun penerbangan perintis ke wilayah pedalaman masih tetap normal.
"Operasi penerbangan di Bandara Mozes Kilangin Timika masih normal," kata John.
Sementara itu suplai bahan bakar avtur dari Pelabuhan Portsite Amamapare ke Bandara Mozes Kilangin Timika, juga tidak terganggu.
"Kita tidak tahu ke depan, tapi untuk sementara ini belum ada hambatan apapun," jelas John.
Ia mengatakan, delapan tanki penampung avtur di Bandara Timika saat ini tetap diisi penuh. Setiap tanki menampung 15 kilo liter (KL) avtur. Saat ini kebutuhan avtur di Bandara Timika setiap hari mencapai 50 KL.
Bandara Mozes Kilangin Timika merupakan bandara khusus milik PT Freeport Indonesia yang mendapat izin dari Menteri Perhubungan untuk dapat digunakan melayani penerbangan umum untuk masyarakat.
Sebelumnya, Juru Bicara Pengurus Unit Kerja Federasi Serikat Pekerja Kimia Energi dan Pertambangan Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (PUK FSP-KEP SPSI) PT Freeport, Julius Parorongan menegaskan bahwa karyawan Freeport selama menjalankan aksi mogok kerja tidak akan mengganggu dan menghalangi sarana pelayanan publik seperti Bandara Timika dan Rumah Sakit.
"Untuk sarana pelayanan publik seperti rumah sakit, penerangan dan lain-lain apalagi yang menyangkut nyawa manusia tidak boleh dihalangi aktivitasnya dan kami memang tidak menghalangi aktivitas mereka," ujar Julius.
Aksi mogok kerja ribuan karyawan PT Freeport Indonesia yang dimulai sejak Kamis (15/9) dan direncanakan akan berlangsung selama satu bulan hingga 15 Oktober 2011 terjadi karena adanya kebuntuan perudingan untuk menghasilkan Perjanjian Kerja Bersama (PKB) periode 2011-2013.
Akibat aksi mogok itu, ribuan karyawan Freeport yang bekerja di tambang terbuka Grasberg, tambang bawah tanah, pabrik pengolahan biji di Mil 74 Tembagapura dan Pelabuhan Portsite Amamapare tidak beraktivitas dan menggelar aksi mogok damai di Check Point pintu gerbang Kuala Kencana Timika. (E015)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011