Mamuju (ANTARA News) - Gubernur Sulawesi Barat Anwar Adnan Saleh, meminta semua pihak mempertahankan citra provinsi itu yang tidak pernah dilanda kerusuhan dengan terus menciptakan situasi aman dan damai.
"Kondisi yang kondusif harus dipertahankan, dan sebaliknya Sulbar juga harus dibangun, dibikin maju dan berkembang, agar masyarakat hidup dalam kondisi aman, tentram, damai, dan sejahtera," katanya di Mamuju, Minggu.
Ia mengatakan, Sulbar jangan dibiarkan seperti daerah lain di Indonesia yang seringkali mengalami kerusuhan yang membuat masyarakatnya tidak tenang dan damai serta selalu diliputi rasa cemas sehingga keamanan dan kedamaian harus terus diciptakan elemen masyarakat dan pemerintah daerah ini.
"Kita tidak ingin seperti itu karena kita ingin maju dan berkembang, karena tidak mungkin dengan situasi rusuh daerah ini mampu mengatasi dan meninggalkan jauh predikat yang pernah disandangnya yaitu daerah miskin dan tertinggal," katanya.
Menurut dia, daerah Sulbar sudah maju dan berkembang terbukti mampu menjadi daerah dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi di Indonesia mencapai 15,1 persen, sehingga situasi aman dan damai yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi daerah ini harus dipertahankan.
"Selama ini saya masuk keluar gunung untuk membangun Sulbar karena saya ingin memerdekakan daerah yang saya cintai ini dari kemiskinan dan ketertinggalan, seperti yang juga dicita-citakan tokoh pembentukan Provinsi ini," katanya.
Ia mengaku membangun infrastruktur jalan nasional di Sulbar sepanjang 577 kilometer selama lima tahun pemerintahannya sehingga mulus dilalui kendaraan yang melintas untuk membuka daerah terisolir di Sulbar agar masyarakat dapat memperoleh akses transportasi untuk memasarkan hasil bumi mereka untuk kesejahteraannya.
"Saya membangun jalan untuk membuka daerah terisolir di Sulbar untuk membuat masyarakat yang mengelola kekayaan alam Sulbar di sektor pertanian dan perkebunan tidak lagi kesulitan memasarkan hasil buminya keluar karena sulitnya akses transportasi jalan," katanya.
Menurut dia, sebagai putra daerah di Provinsi Sulbar dirinya sangat merasakan kemiskinan dan penderitaan masyarakat di daerah terbungsu ke 33 di Indonesia, sehingga wajar daerah yang dicintainya itu akan terus dibangun untuk kesejahteraan dan kemajuan daerahnya. (MFH/B013)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011