Grup yang berdiri pada 1991 ini menampilkan lagu pertama "living dead" yang segera mendapat sambutan meriah dari 10 ribuan penonton yang memadati Pantai Talise.
Lagu-lagu selanjutnya berasal dari album Edan dengan lirik bahasa Inggris, seperti "Best of Me" dan "Comin` Down".
Penonton bertambah semangat ketika vokalis Ervin Nanzabakrie menyanyikan lagu "Ikuti". Ikuti adalah "single hit" di album perdana yang diluncurkan pada 1992.
Di akhir lagu "Ikuti", si pembetot bass, Daeng Oktaf, memainkan komposisi "Tanah Airku" yang merupakan ciptaan Ibu Sud.
Ribuan penonton menjadi paduan suara massal dengan menyanyikan lagu Tanah Airku mengiringi permainan bas Daeng Oktaf.
Setelah menyanyikan tidak kurang dari 10 lagu, EdanE menutup penampilannya dengan lagu Rock In `82.
Udara dingin di sekitar Teluk Palu seolah tidak dihiraukan penonton yang berjingkrak mengikuti irama musik rock yang dimainkan Eet Sjahranie dan kawan-kawan.
Penampilan EdanE bertambah istimewa ketika ratusan kembang api meletus dan memancarkan sinar warna-warni di angkasa.
EdanE adalah grup musik beraliran "hard rock" yang dibentuk pada 1991 oleh Eet Syahranie (mantan gitaris God Bless) dan Ecky Lamoh (mantan vokalis Elpamas).
Grup musik yang telah menghasilkan tujuh album itu sering berganti vokalis. Sejak ditinggalkan Ecky Lamoh, EdanE menggaet Hari Batara sebagai vokalis. Selanjutnya, Fatah Mardiko sempat menggantikan Hari Batara dalam pengerjaan album Borneo, sebelum muncul vokalis lainnya Trisson Manurung dan Ervin Nanzabakrie.
Formasi terakhir EdanE saat ini adalah Eet Sjahranie (gitar utama), Fajar Satriatama (drum), Ervin Nanzabakrie (vokal), Daeng Oktaf (bass), dan Hendra Zamzani (gitar).
Album terakhir EdanE keluar pada 2010 dengan tajuk "Edan" yang berisi 10 lagu. Sembilan lagu dari album yang diproduseri oleh Log Zhelebour itu berbahasa Inggris. (R026/B013)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011